search

Apa Kabar CBGB

Foto kiri: Patti Smith saat CBGB ditutup pada 15 Oktober 2006CBGB memang sudah tutup usia pada 2006. Klub legendaris tersebut, menurut sang pendiri, Hilly Kristal, rencananya dipindah ke Las Vegas. Tapi dia keburu meninggal. Saya kurang tau apa akhirnya jadi dipindah ke Vegas apa tidak (maybe you guys know?). Namun tepat di lokasi dimana CBGB dulu berada, 315 Bowery, Bleecker Street, Manhattan, New York City; sekarang sudah diambil alih oleh John Varvatos, salah satu desainer pakaian terpanas di Amrik saat ini---yang belakangan juga nyumbang rancangannya untuk Converse kelas premium (dengan label: Converse by John Varvatos) yang tentu saja harganya lebih mahal dari biasanya.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Ok, iya, memang, CBGB sudah tutup usia pada 2006. Klub legendaris tersebut, menurut sang pendiri, Hilly Kristal, rencananya dipindah ke Las Vegas. Tapi dia keburu meninggal. Saya kurang tau apa akhirnya jadi dipindah ke Vegas apa tidak (maybe you guys know?).

Namun tepat di lokasi dimana CBGB dulu berada, 315 Bowery, Bleecker Street, Manhattan, New York City; sekarang sudah diambil alih oleh John Varvatos, salah satu desainer pakaian terpanas di Amrik saat ini—yang belakangan juga nyumbang rancangannya untuk Converse kelas premium (dengan label: Converse by John Varvatos) yang tentu saja harganya lebih mahal dari biasanya.

Thanks to Varvatos, atmosfer CBGB yang amat Rock ‘n’ Roll itu masih coba ditampilkan dengan kuat. Nuansa undeground-nya masih cukup terasa. Yang berbeda—menurut artikel yang saya kutip dari majalah GQ—palingan kamar mandi CBGB yang “harum” namanya karena saking jorok bin pesingnya*. Varvatos merombak total, mengulang dari awal membangun kamar mandi yang baru. Dan kali ini jauh dari citra kotor. Toilet yang sekarang bersih namun tetap funky. True, there’s nothing cool about filthy bathroom.

Silakan simak foto-foto di bawah ini:

~ Kabar mengenai jorok bin pesingnya toilet CBGB dibantah oleh Arian 13 (Seringai) yang amat beruntung pernah berkunjung langsung ke situ. Katanya, “Toilet CBGB sebenarnya sayang sekali dirombak, karena bentuknya seperti yang jorok, tapi sama sekali jauh dari pesing dan kotor karena dibersihkan secara apik. Kotor karena banyak graffitti saja, dan toilet duduk legendarisnya tetap disimpan”.
Mengenai rencana kepindahan CBGB ke Las Vegas, mantan vokalis Puppen ini berujar, “Sepertinya CBGB Las Vegas tidak pernah terwujud, dan sebaiknya begitu. Let the legacy of NYC CBGB stays forever…”

~ Sementara Adib Hidayat, Managing Editor majalah Rolling Stone Indonesia, menambahkan, “Beberapa tahun silam sempat mampir ke tempat ini. Namun belum sebagus seperti di majalah GQ. Sempat membeli beberapa T-shirt untuk saya dan Jemima. Mbak dan Mas si penjaga sangat absolut CBGB bin John Varvatos…”

__________________

*Foto tampak depan CBGB diambil dari www.cbgb.com
*Foto CBGB masa kini dipindai dari majalah GQ

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top