search

Download: Max Havelaar – Suara Kita Suara Tuhan

Berdiri sejak 2010 dan berkutat di studio dari 2011, Max Havelaar melemparkan single pertama berjudul "Suara Kita Suara Tuhan".
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Lupakan sensasi kerupuk udang a la MURI oleh Noah. Simak lagu Indonesia paling ningrat nan mayestik bulan ini: “Suara Kita Suara Tuhan” oleh Max Havelaar.

Silakan klik tautan berikut untuk mengunduh tembangnya: ♬ Suara Kita Suara Tuhan – Max Havelaar ♫

Suara Kita Suara Tuhan
Press Release

Berdiri sejak 2010 dan berkutat di studio dari 2011, Max Havelaar melemparkan single pertama berjudul “Suara Kita Suara Tuhan”. Single ini bisa diunduh secara gratis melalui website Rolling Stone sejak hari Senin, 17 September 2012.

Pengeluaran single ini adalah perkenalan awal band baru dari Jakarta ini sebelum full album berisikan 10 buah lagu yang direncanakan akan keluar di bulan Januari 2013.

Berbicara tentang “Suara Kita Suara Tuhan”, sangat susah untuk menjawab pertanyaan specifik genre apakah yang tepat untuk lagu ini. Lagu ini, yang dari awal sampai akhir berisikan dentingan piano bertempo cepat disambut distorsi gitar, dengan vokal bertimbre halus sesekali ber-falsetto dan berakhir klimaks dengan koor vokal serta terompet, penuh dengan dinamika/emosi instrumen sebagai rasa pertanggungjawaban terhadap lirik lagu yang sarat dengan kritik sosial dan politik.

Dari sektor lirik, Max Havelaar bermain metafora dengan bahasa lugas dan cenderung cepat dimengerti. Terinspirasi oleh ungkapan latin “Vox Populi Vox Dei”, lirik “Suara Kita Suara Tuhan” berisikan kritik jujur tentang apa yang terjadi di negeri ini, di mana suara kepentingan-kepentingan pihak tertentu lebih besar daripada kepentingan kita. Kita sudah terlalu lama dibodohi oleh janji dan semboyan manis bahwa mereka ada untuk kita. Kenyataannya? Mereka ada untuk mereka sendiri. Mereka memungkiri bahwa mereka hanyalah pengabdi kita dan kitalah yang memegang tahtanya.

Max Havelaar terdiri dari orang-orang dengan berbagai macam latar belakang. Dedidude (vokal/gitar) seorang fotografer dan pembuat desain album yang karyanya bisa dilihat di album-album GIGI, Dewa Budjana, Java Jazz, dan puluhan kover lainnya. David (gitar) datang dari band acid jazz Chlorophyl dan juga band pop Float. Hendra (drums) dulunya anggota band eksperimental jazz, Notturno Trio. Teddy (bass) merupakan salah satu dari duo electronic live PA M1D1 D4T4 dan juga produser musik elektronik, dan Asra ( piano/kibor) adalah anggota Monday Math Class dan Fever To Tell serta seorang fotografer panggung yang sudah menghasilkan buku foto panggung Indonesia.

___________________

Produced by Max Havelaar
Arrangement by Max Havelaar
Song/Lyrics by Dedidude
Mixing by Ario Hendarwan
Trumpet by Dika

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top