Drinking Responsibly

DRINKING RESPONSIBLY—Stay Sane, Safe, and Sensible!
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

DRINKING RESPONSIBLY—Stay Sane, Safe, and Sensible!

Sampai jumpa Jumat depan di acara temu wicara dengan sponsor utama Diageo dan berfokus pada isu mengkonsumsi minuman beralkohol secara bertanggungjawab.

Acara edukasional berpadu dengan hiburan musik ini adalah edisi ke-2 setelah sebelumnya diadakan pada pertengahan Februari lalu.

Akan hadir para nara sumber dengan beragam latar belakang:
1. Dendy Borman – Corporate Relation Director Diageo Indonesia
2. Ngurah Arya Wayushantika – District Operations for GO-CAR
3. Sugi Lanus – Founder of Hanacaraka Society
4. Venusia Indah – Music Curator and Creative at Single Fin & The Lawn
5. Brigadir Putu Vindi Mahendra – Dit Pamobvit Polda Bali

Lalu dilanjutkan dengan hiburan musik, menampilkan:
1. DJ Marlowe Bandem
2. Sendawa
3. The Hydrant

15 Mar 2019
Rumah Sanur
18.00-23.00

Ini sekaligus untuk mengenang kepergian karib tercinta kita semua, almarhum Made Indra dan Afi, yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, setahun lalu.

Pasca kejadian memilukan tersebut saya beserta Ewa Wojkowska berjanji untuk menebus kesedihan dengan menyebarkan pemahaman serta kiat-kiat soal minum bertanggungjawab. Menikmati minuman beralkohol seraya selalu mawas diri.

Senang sekali kami berdua bisa menepati janji pada Made serta Afi. Setelah yang kedua ini semoga bisa terus berkeliling berbagi pengetahuan tentang minum bertanggungjawab.

Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.

Enjoy alcohol and drink responsibly!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top