search

Dwi Dominasi Di Anugerah Musik Bali

Ada dua nama yang amat menonjol di acara Anugerah Musik Bali pada Senin silam, 18 Feb.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Ada dua nama yang amat menonjol di acara Anugerah Musik Bali pada Senin silam, 18 Feb. Paling pertama adalah pendatang baru yang sedang jadi buah bibir di skena musik Pulau Dewata akibat bakatnya yang luar biasa, Alien Child. Berikutnya Navicula, paguyuban musisi veteran yang telah lantang berteriak soal lingkungan jauh sebelum aksi membela bumi menjadi tren dan dianggap seksi.

Keduanya masuk nominasi di banyak sekali kategori lalu berlimpah memenanginya.

Tentang Navicula, barangkali tak perlu bejibun basa-basi, publik Nusantara rata-rata telah mahfum apa-siapa-kenapa kuartet ini begitu dihormati. Matang pengalaman, lirik yang bernas, kemampuan bermusik nan sakti mandraguna, kepedulian gigantik pada keadilan sosial, kepribadian yang hangat, pokoknya nyaris sempurna (yang sepenuhnya sempurna cuma Lagavulin 16) alias memang pantas diberi respek lebih.

Bicara Alien Child sama dengan bicara keajaiban. Kakak-adik Aya dan Laras yang menghabiskan masa kecilnya di Vancouver, Kanada, relatif belum terlalu lama wira-wiri di skena berkesenian Bali. Namun saking menonjol talenta duo remaja yang baru lewat akil balik ini—mutu bersenandung sungguh istimewa, menulis lirik duh-gusti brilian, mencipta lagu yang nyaman didengar kuping—segera saja menggaet perhatian publik. Tawaran manggung kian sering, lagu-lagunya makin jadi favorit, pula barisan aliens—julukan untuk penggemarnya—mulai pesat bertumbuh.

Saat semua semakin lambat, Bali berani cepat, dan penuh percaya diri.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top