
Di mata umum, barangkali ska disangka sedang sekarat. Atau minimal semaput. Beritanya sepi. Pingsan dari segala kegiatan. Padahal faktanya tidak. Secara global, ska relatif baik-baik saja. Hanya sedang minim ekspos media. Dalam skala Nusantara, walau publikasi karya musik baru memang terbilang jarang namun skenanya sejatinya tetap jaya wijaya. Island Skank – Never Forget Your Roots, album kompilasi dari Bali yang baru saja terbit beberapa pekan silam mencoba menggebrak keheningan ska dari anggapan publik tersebut.
“Yang jelas benang merahnya adalah musiknya berakar dari Jamaika,” ungkap Dodix, aktor intelektual di balik Island Skank, menjelaskan bahwa komposisi-komposisi yang ditampilkan memang didominasi ska namun reggae serta dub dirangkul pula. Hal itu ditegaskan lewat sub judulnya, Never Forget Your Roots, yang sekaligus mengingatkan agar terus merangkul akar, tak lupa pada asal muasal. Sementara mengenai jajaran pengisi ia mengajak serta sosok-sosok lokal dengan rekam jejak rancak namun kurang muncul di skena nasional. “Proses seleksi ditiadakan di sini. Saya telah paham kualitas mereka,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Operations Manager di Superman Is Dead ini. “Saya ingin membawa para pegiat skena Pulau Dewata ini lebih jauh muncul ke permukaan, giving them the opportunity to shine.”
Terdiri dari 8 tembang serta 1 hidden track, album rilisan PUKULRATA ini dibuka oleh The Croto Chip lewat “Percuma” dengan warna ska punk a la Reel Big Fish (dan jika anda jeli, pasti segera bisa mengenal suara biduan Croto Chip!), berlanjut dengan merdunya suara penyanyi Pride of Lion bersenandung “That’s Wrong”, lalu ditimpali Rancid-esque Roots Radical dengan “Struggle Sun”, diikuti Garden Grove yang tenang lagi matangâsekilas mengingatkan kita pada Sublimeâberdendang “Blazin”, kemudian disambut histeria ska muda agak mapan The Kool Katz via “Bintang Terang” dengan lirik sederhana namun bukan picisan, karakter suara biasa tapi sangat pas, musik tertata rapi plus sedikit mayestik, menjadikannya lagu paling menonjol di album ini; setelahnya Ska Teenagers Punk kembali mengajak kita ke ranah ska punk 90an dengan “Brotherhood”, lalu berikutnya combat rockers/clash city punkers/ska sandinista Jackknife Blues dengan tampan menyanyikan “Jackknife Blues” (ada kocokan gitar Leo Sinatra!), “Senja” oleh The Street Wolf yang bergaya ska tropikal bergulir setelahnya, dan akhirnya ditutup oleh dub narkotika “Speaker Separatis” karya bilateral dub organizer Soundbwoy Dodix dengan punk poet Vendetta yang berkolaborasi di bawah bendera Speaker Separatis.


“Island Skank dipakai sebagai tajuk, konteksnya adalah Island merepresentasikan Bali, sebuah pulau kecil, mirip dengan Jamaika. Sedangkan Skank merujuk pada tarian, menari, berdansa, diiringi musik ska atau reggae. Jadi terjemahan bebas Island Skank adalah Bali Menari,” pungkas Dodix.

Pick it up, pick it up, pick it up!
SIMAK JUGA
Lebih Lancip tentang Ska Bersama Rude Boy Dodix
Homegrown & Well Known: DODIX
Domestic Groove: RAS MUHAMAD
You Gotta Dance with The Authentics
Dreadlocked to Death
__________________
Untuk pemesanan album Island Skank – Never Forget Your Roots bisa melalui surel (e-mail) atau teks (SMS/WhatsApp):
1. Melalui surel.
Silakan lengkapi dahulu keterangan di bawah ini:
Nama:
Akun Surel:
Alamat Tempat Tinggal:
Kabupaten:
Provinsi:
Kode Pos:
No. Tel.:
Jumlah Pesanan CD:
Lalu salin-tempel (copy-paste) setelah dilengkapi dan kirim ke alamat surel [email protected]. dan cc. juga ke [email protected]. Keterangan tentang total biaya (harga CD Rp 35.000 + ongkos kirim) akan diberitakan ke anda setelah surel anda diterima.
2. Melalui teks.
Silakan lengkapi pernyataan di bawah ini:
Pesan: Island Skank. Jumlah: (silakan isi). Nama: (silakan isi). Alamat: (silakan isi, lengkap dengan kabupaten, provinsi, & kode pos). Sumber: www.rudolfdethu.com
Lalu salin-tempel dan kirim teks yang telah dilengkapi ke PUKULRATA di nomor +6281999409261. Keterangan tentang total biaya (harga CD Rp 35.000 + ongkos kirim) akan diteks balik ke anda setelahnya.