Kill the DJ: Bersatu Padu Coblos Nomor Dua

Marzuki Mohammad alias Kill the DJ---berkolaborasi dengan @jah_balance---baru saja menerbitkan sebuah tembang yang bisa diunduh secara gratis.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Jokowi&Marzuki


Marzuki Mohammad alias Kill the DJ—berkolaborasi dengan @jah_balance—baru saja menerbitkan sebuah tembang yang bisa diunduh secara gratis. Memang, sang seniman hiphop agraris ini terbilang sering mendistribusikan lagu di jagat maya dengan bebas bea. Namun kali ini, yang membedakan adalah karyanya, “Bersatu Padu Memilih Nomor Dua”, khusus ia ciptakan guna menunjukkan dukungannya kepada Jokowi serta menganggapnya sebagai sosok pemimpin masa depan, membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Sesuai senandung Kill the DJ, “Apa yang dibutuhkan Indonesia, jujur, sederhana dan bekerja.”

Di blognya, killtheblog.com, ia berujar panjang lebar haqqul yakin menegaskan bahwa memang Jokowi yang paling pantas. Zuki di antaranya bilang, “Di tengah demokrasi yang tersandera oleh partai-partai politik yang busuk ini, harapan dan cita-cita untuk lebih baik itu dititipkan kepada siapa? Jawabannya pertama adalah kepada diri kita sendiri, kepada peran kita dalam sebagai warga negara untuk membuatnya lebih baik. Tidak usah muluk-muluk, paling tidak beguna buat lingkungan sosial di sekitar kita. Jawaban kedua adalah, kepada orang-orang baik yang rela mengorbankan dirinya masuk ke dalam sistem politik yang busuk tersebut untuk membawa cahaya perubahan ke arah yang lebih baik.”

“Nah, dalam hal kepemimpinan, orang baik menurutku bukanlah mereka yang pandai bicara, melainkan mereka yang lebih mampu ‘mendengar’. Karena pidato hanya retorika, janji sudah biasa tak ditepati, visi-misi sudah tiada arti, tapi ‘mendengar’ adalah sifat alami. Kemampuan untuk ‘mendengar’ sangat penting, sebab jika tidak, seorang pemimpin tidak akan bisa memahami persoalan-persoalan bangsa secara nyata. Seperti prinsip alm. Sri Sultan HB IX, ‘tahta untuk rakyat, di mana raja harus bercermin di kalbu rakyat’ agar bisa melayani dan mengayomi. Esensi pemimpin dalam negara demokrasi modern adalah ‘pelayan’ bagi warganya karena warga sibuk dengan kehidupan sehari-harinya, sebagaimana petani-petani di desaku. Nah, dalam hal ini, buatku Jokowi lebih punya kerendahan hati sebagai pemimpin alami yang mampu ‘mendengar’.”

Untuk mengunduh, klik saja tautan berikut: ♬ Bersatu Padu Pilih Nomor Dua ♫

Tonton juga videonya:
http://www.youtube.com/watch?v=4k3Qe5elzdk
_____________

• Gambar di halaman depan dipinjampakai dari woowkeren.com

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

TBFU SG - Blog cover
The 2nd edition of TBFU, SUICIDE GLAM, depicts the narrative of a clothing line that has shook up not only the fashion scene, but also pop culture in general.
Scroll to Top