Leanna Rachel: Coffee

Tembang terbaru milik biduanita jelita asal Los Angeles, Leanna Rachel, ini berkisah soal hubungan asmara yang awalnya mesra berseri-seri tapi ternyata berujung pada patah hati.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Rilis Pers

LEANNA RACHEL: COFFEE

Nestapa namun nrimo.

Demikian pemaparan ringkas-padat paling pas untuk menggambarkan “Coffee”.

Tembang terbaru milik biduanita jelita asal Los Angeles, Leanna Rachel, ini berkisah soal hubungan asmara yang awalnya mesra berseri-seri tapi ternyata berujung pada patah hati. Segala kenangan manis yang dijalani bersama-sama mesti dilupakan, ditinggalkan sepenuhnya. Hati harus dikuatkan. Menjalani kehidupan sendiri menjadi pilihan.

“Coffee” yang begitu saja tercipta di sepucuk hari kala Leanna tertimpa gelisah, paradoksal senang-sedih, kontradiktif pasif-agresif, mencoba meyakinkan kita bahwa perasaan duka tak mesti terus diratapi. Bahwa duka seyogianya dirangkul, dipeluk saja, terbuka diterima.

Selain mengandung pesan positif—hidup tawakal dijalani, badai pasti berlalu—lagu setengah riang ini juga menjadi semacam pertanda bahwa Leanna serius mengakrabi Indonesia, Sabang-Merauke adalah rumahnya kini. Tahun lalu, 2016, misalnya, merupakan masa paling lama perempuan blasteran Amerika-Filipina ini tinggal di Indonesia. Lebih dari 1 tahun tanpa jeda. Di “Coffee” pula Leanna mulai memasukkan secuplik lirik berbahasa Indonesia.

“Saya senang mendengar ketika orang berbicara dalam Bahasa Indonesia. Tentu saja saya girang saat menyanyi dalam Bahasa Indonesia. Bagi saya, semua pengalaman itu terasa alami dan cair.”

“Saya masih belajar agar bisa lebih lancar, makanya saya hanya memasukkan satu verse saja sebagai permulaan,” ujar Leanna semringah.

Pun “Coffee” menegaskan pekatnya “Selera Nusantara” di diri Leanna sebab seluruhnya direkam di Bali serta para partisipan adalah musisi anak negeri yaitu Noriz Kiki (drum) serta Edi Pande Kurniawan (bas) dengan melibatkan produser sakti mandraguna Dadang Pranoto.

Mari teguk kopi dan sambut hari baru sendiri, mandiri!

__________

https://leannarachel.bandcamp.com/track/coffee
Lagu dan Lirik: Leanna Rachel & Rudolf Dethu
Produser: Dadang Pranoto
Mixing and mastering by: Trigan Young
Studio: Seminyak Pro Studio

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top