Rumah Sanur & Martin East Present: Live Recording

Mulai malam ini, kami dari Rumah Sanur bersama dengan Martin East hendak memperkenalkan sebuah pagelaran musik dengan konsep berbeda.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
RSMartinEast-LR


Mulai malam ini, Rabu, 19 Agustus 2015, Rumah Sanur bersama dengan Martin East hendak memperkenalkan sebuah pagelaran musik dengan konsep berbeda: live recording.

Idenya adalah mempertunjukkan sebuah band bermutu baik — di panggung eksotik di atas air di Rumah Sanur — menghadirkan penggemar band tersebut serta publik umum untuk pasokan energi tambahan, warmer vibeS. Lalu setelahnya direkam secara langsung oleh Martin East, karib kami yang ultra piawai mengurusi tata suara.

Rekaman langsung tersebut juga bakal ditambahi videografi. Segala dinamika yang terjadi — tak cuma sisi musikal — dengan peralatan yang ringkas tapi efektif, akan coba didokumentasikan dengan apik.

Semua tadi rencananya akan dimasukkan ke sebuah CD/DVD lalu didistribusikan kepada khalayak luas.

Nosstress-rszd

Ke depannya, acara live recording ini akan disiarkan langsung (streaming) lewat Rebel Radio Indonesia yang sedang dalam proses berintegrasi menjadi famili Rumah Sanur.

Sebagai projek percontohan pertama live recording ini, Rumah Sanur mengajak trio bertalenta cemerlang: NOSSTRESS.

Mari beri semangat kepada kreasi-kreasi berkesenian baru dan berani serta mulai memuliakan para musisi berdikari!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top