Sehubungan dengan mikol (akronim dari "minuman beralkohol"---lebih beradab dikit dari "miras/minuman keras", mind you), sejujurnya saya bingung harus mendiskreditkan si Bapak Dirjen Bea Cukai, Anwar Suprijadi, atau gimana. Manuver bersih-bersih beliau terhadap jajarannya memang lumayan ampuh menekan tingkat pat-gulipat, efektif mengurangi korupsi yang telah amat kronis merasuki departemennya. Namun di sisi lain saya---dan pasti juga sejawat penggemar mikol sekalian---jadi kelimpungan banget karena gerak berantas KKN tersebut merembet kepada minimnya ketersediaan booze di pasaran. Jangankan bermimpi mengkonsumsi Jim Beam Black---apalagi edisi khusus Jim Beam yang lain yang juga yum yum: Jacob Beam---bisa dapet wiski yang standar aja macem Red Label, wih, di Bali tuh susah banget. Kalopun ada, duh gusti, harganya udah anjing melambung. Sempat melangit hingga Rp 500 ribu, kemudian nyungsep lagi ke Rp 350 ribuan. Itu aja masih mahal sebab biasanya sekitar Rp 135 ribuan. Gokil.

rudolfdethu

[instagram-feed feed=1]

RUDOLF DETHU

Scroll to Top