Bersenang-senang Malam Ini di Kobiku & RPM Wall of Fame!

Setelah pesta penerbitan buku yang pertama dua hari lalu pada Selasa, 18 Agustus 2015, kemeriahan perilisan biografi Superman Is Dead masih terus berlanjut.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Setelah pesta penerbitan buku yang pertama dua hari lalu pada Selasa, 18 Agustus 2015, kemeriahan perilisan biografi Superman Is Dead masih terus berlanjut.

Jika sebelumnya di ajang Punk Rock Boat lebih bersifat terbatas serta berbayar, maka yang ke berikutnya, KOBIKU • Kongkow-kongkow Bicara Buku, terbuka untuk umum serta gratis. Siapa suka boleh ikut.

Bekah

Di edisi perdana KOBIKU Rasis! Pengkhianat! Miskin Moral! (RPM) bersama Rudolf Dethu dan Superman Is Dead yang diselenggarakan di Rumah Sanur – Creative Hub jam 7 malam ini, selain ngobrol intim dan nyaris tanpa jarak dengan saya sebagai penulis buku bersama Bob, Eka, JRX; juga masih tersedia biografi SID edisi eksklusif yang masing-masing dibubuhi nomer berlainan. Pun bakal ada kaos edisi khusus RPM (seperti yang dikenakan personel SID di foto) yang bisa dibeli untuk koleksi.

Foto: Eastern Wolves
Foto: Eastern Wolves

Setelah sesi bincang-bincang, acara dilanjutkan dengan menyimak lagu-lagu cadas klasik yang akan digeber oleh DJ Jon Krebek alias Jon Eka Rock. Oh, jangan pula lupa riang ria berfoto di depan RPM Hall of Fame. Bergaya sesukanya dan menjadi merdeka, menolak tunduk pada unggah-ungguh usang dan mengekang!

FayeAyip
BertoFashaBob
Foto: Gus Wib.
Foto: Gus Wib.
FayeBob
BertoBobFasha
Kobiku-E-fliers-1
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

TBFU SG - Blog cover
The 2nd edition of TBFU, SUICIDE GLAM, depicts the narrative of a clothing line that has shook up not only the fashion scene, but also pop culture in general.
Scroll to Top