CROWDFUNDING: BANTU API KREASI RUMAH SANUR TETAP MENYALA

Aksi penyelamatan Rumah Sanur lewat crowdfunding melalui platform Kitabisa: Bantu Api Kreasi Rumah Sanur Tetap Menyala.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print


Halo Sejawat Baik Rumah Sanur,

Saya Rudolf Dethu, co-director Rumah Sanur. Kami butuh bantuan sejawat baik semua agar lampu-lampu di Rumah Sanur terus menyala dan pintu-pintu senantiasa terbuka dengan berpartisipasi & berdonasi di aksi crowdfunding lewat platform Kitabisa: Bantu Api Kreasi Rumah Sanur Tetap Menyala.

Rumah Sanur Creative Hub punya makna berbeda bagi masing-masing orang:
−bagai rumah kedua
−ruang belajar, berbagi & unjuk karya kreatif
−tempat pertemuan dengan orang baru atau kawan lama.

Dibuka pada pertengahan 2015, visi Rumah Sanur adalah untuk menumbuhkembangkan kreativitas di Indonesia, sebagai basis bagi komunitas lokal serta memfasilitasi kolaborasi dengan orang-orang dari seluruh Indonesia dan seantero jagat.

Sepanjang 5 tahun terakhir, Rumah Sanur telah melakukan sebagai berikut—menyambut dan membuka pintu bagi lebih dari 32 ribu orang, menyelenggarakan 450 acara per tahun serta lokakarya untuk lebih dari 6 ribu peserta di tiap tahunnya. Rumah Sanur juga telah bermitra dengan lebih dari 200 organisasi selama bertahun-tahun dan menghasilkan program-program khusus macam MASABOCA Design Bootcamp, Olikasi – Olah Limbah Reka Kreasi (Creative Upcycling) serta Differently Abled Workshops—bertujuan untuk meningkatkan kinerja komunitas difabel. Rumah Sanur adalah salah satu dari sedikit ruang seni di Bali yang memiliki fasilitas ramah difabel.

Banyak orang yang telah menjadi bagian kisah hingga Rumah Sanur menjadi seperti sekarang ini. Para pendiri Rumah Sanur Ayip Budiman, Roberto Aria Putra, dan William Sutioso memang memiliki visi agar menjadi seperti apa, namun komunitaslah yang mengubah dari semata visi menjadi hal nyata. Orang-orang yang datanglah yang mentransformasi ruang menjadi hal istimewa.

Bencana kemudian datang pada 8 Maret di tahun ini. Kami kehilangan salah satu pendiri Rumah Sanur, Ayip Budiman. Ayip adalah sosok terhormat di Indonesia. Ia seorang visionaris yang mendongkrak harkat sektor kreatif di Nusantara. Meninggal mendadaknya Ayip sungguh membuat sempoyongan ranah kreatif bukan hanya di Bali tapi juga di seluruh Indonesia.

Di saat bersamaan, seluruh dunia kini sedang dirundung krisis COVID-19, yang telah berdampak destruktif pada segala lapisan dalam bentuk yang tak pernah kita kenal sebelumnya. Kedua tragedi yang datang bersamaan ini seketika melumpuhkan sendi-sendi Rumah Sanur—kami tak bisa lagi menggelontorkan program, acara, konferensi, lokakarya, pun konser—yang menjadi bisnis inti kami dan mengepulkan lokomotif operasi Rumah Sanur.

Rumah Sanur sejak mula tak pernah menjadikan diri sebagai mesin penghasil uang, malah para pendiri menginvestasikan uangnya sendiri agar roda kreasi terus bergulir. Tim manajemen senior tak pernah menerima upah, hanya para pegawai yang mendapat gaji. Kenapa kami melakukannya? Karena kami percaya bahwa masyarakat Bali serta dunia kreativitas di Indonesia butuh tempat seperti Rumah Sanur yang menghubungkan satu sama lain dengan masyarakat dunia.

Kini kami mohon bantuan anda semua. Kami ingin agar lampu-lampu tetap menyala dan pintu-pintu senantiasa terbuka sampai paling tidak beberapa bulan ke depan sehingga kami bisa terus mendukung upaya masyarakat seperti Bali COVID-19 Community Care, SOS Community Fridge Program, Kitabisa x Rumah Sanur: Sembako untuk Musisi dan Kru, dan insiatif lain untuk membantu para korban terdampak pandemi COVID-19.

Kami ingin memastikan bahwa pusaka warisan Ayip terus menyala dan menginspirasi, sehingga visinya bisa terus dikibarkan oleh tim Rumah Sanur. Dengan bantuan anda maka Rumah Sanur bisa bertahan hingga beberapa bulan ke depan dan siap kembali membuka pintu kala aturan isolasi dan pembatasan telah dicabut.

Uang akan digunakan untuk apa?

Sumbangan anda akan menutup biaya operasi dasar kami untuk beberapa bulan ke depan:

  • Sewa bulanan
  • Biaya perijinan
  • Keamanan
  • Listrik
  • Air

Kami sadar bahwa sekarang adalah masa sulit, seberapa kecil atau besar sumbangan yang anda berikan, sangatlah berharga bagi kami. Jika anda tidak dapat berpartisipasi dengan menyumbang dana maka anda bisa bantu kami menyapa rekan-rekan lain lewat media sosial atau sarana penghubung lain.


Jika anda bisa membantu dengan uang maka ada timbal balik menarik yang bisa kami tawarkan:

Semua Bantuan Dana
Nama anda disebutkan di seluruh kanal media sosial Rumah Sanur (pengumuman secara kelompok)

Jumlah dana lebih dari Rp1juta
Unggahan khusus di media sosial Rumah Sanur (pengikut medsos kami totalnya ada 21,7 ribu orang) yang mempromosikan anda pribadi atau bisnis anda.

Undangan ke acara pembukaan kembali Rumah Sanur saat kami sudah bisa melanjutkan program secara normal.

Jumlah dana lebih dari Rp2juta
20 orang pertama yang berkontribusi akan mendapatkan hadiah potret diri pribadi, dilukis dengan cat air oleh seniman Rumah Sanur sendiri yaitu Andri.

Unggahan khusus di media sosial Rumah Sanur (pengikut medsos kami totalnya ada 21,7 ribu orang) yang mempromosikan anda pribadi atau bisnis anda.

Undangan ke acara pembukaan kembali Rumah Sanur saat kami sudah bisa melanjutkan program secara normal.

Jumlah dana lebih dari Rp3juta
Konser virtual VIP bersama The Hydrant selama 1 jam penuh. Terbatas untuk 30 orang.

Unggahan khusus di media sosial Rumah Sanur (pengikut medsos kami totalnya ada 21,7 ribu orang) yang mempromosikan anda pribadi atau bisnis anda.

Undangan ke acara pembukaan kembali Rumah Sanur saat kami sudah bisa melanjutkan program secara normal

Jumlah dana lebih dari Rp5juta
Potret diri pribadi, dilukis dengan cat air oleh seniman Rumah Sanur sendiri yaitu Andri.

Konser virtual VIP bersama The Hydrant selama 1 jam penuh. Terbatas untuk 30 orang.

Individu/Perusahaan yang diakui sebagai patron (semacam Dewan Pelindung) Rumah Sanur.

Undangan ke acara pembukaan kembali Rumah Sanur saat kami sudah bisa melanjutkan program secara normal.

Nama anda tercantum di sebuah plakat di Rumah Sanur, memunculkan nama anda sebagai salah satu patron Rumah Sanur.

Bersama-sama kitabisa memastikan lampu-lampu Rumah Sanur tetap menyala, pintu-pintu senantiasa terbuka, dan kami siap menyambut anda kembali suatu saat nanti, semoga tidak lama lagi. Jika anda pernah mengunjungi Rumah Sanur, entah sehari, semalam, atau secara rutin, dan ingin melihat Rumah Sanur tetap hidup, mari dukung kami semampunya.

Jika ada pertanyaan atau mendukung Rumah Sanur lewat cara lain, silakan kirim surel: [email protected].

English Version:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

TBFU SG - Blog cover
The 2nd edition of TBFU, SUICIDE GLAM, depicts the narrative of a clothing line that has shook up not only the fashion scene, but also pop culture in general.
Scroll to Top