search

DUNIA BELUM BERAKHIR

Barangkali mengejutkan, tembang power pop “Dunia Belum Berakhir” oleh Shaden yang dirilis di tahun 2000 ini oh-ternyata punya peran lumayan signifikan di skena punk rock Bali Selatan, utamanya Twice Tape Shop (jalan raya Legian). Anak skena macam Superman Is Dead, Jihad (sebelum berubah nama ke The Dji Hard), Emocore Revolver, Commercial Suicide, dsb, mereka adalah saksi kunci.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Boleh percaya awas tidak, tembang power pop “Dunia Belum Berakhir” oleh Shaden yang dirilis di tahun 2000 ini punya peran lumayan signifikan di skena punk rock Bali Selatan, utamanya Twice Tape Shop (jalan raya Legian).

Signifikan dalam makna “Dunia Belum Berakhir” kerap dimainkan sebagai penyegar kala para pemain band yang hadir dan sedang latihan atau kongkow-kongkow merasa bosan/kemabokan/penat dibombardir punk rock. Udah deh, lagu yang mengingatkan pada Paramore campur The Go-Go’s dengan vokal cadel ini langsung digeber, walau gak hafal-hafal banget, kita jalan terus. Yang penting sensasi girang dijaga: body movin’, jump up jump up, mimicking Shaden.

Anak skena yang hadir di masa itu, di awal-awal 2000an, di lantai atas Twice Tape Shop, biasanya ada personel Superman Is Dead, Djihad (sebelum ganti nama menjadi The Dji Hard), Emocore Revolver, Commercial Suicide, dan siapa lagi saya lupa. Nenggak arak, rambut di-mohawk, jumpalitan seru bergerak, senandung Shaden membuat semarak.

? …Paling-paling juga kalau kamu mentok, balik padaku ? (masuk melodi gitar, duh, ngerik, bergidik bulu kudukku).

Selamat Hari Musik Nasional!

________

Pemantik ide: Roy Bagwel.

Featured image: IDN Times.

• Baca juga RILO KILEY – I REMEMBER YOU.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top