
Setelah kini masuk tahun ke-5 dan menghadirkan grup-grup musik terbaik dari skena alternatif seperti Efek Rumah Kaca, Sajama Cut, Seringai, KOIL, White Shoes and The Couples Company, The Brandals, Sigmun, Jamie Aditya, dsb; tahun ini menjadi era pamungkas JFCC Charity Jam in memory of Tim Mapes.
Demi mengucap selamat dengan penuh kesan, menutup pertemuan paling terakhir kali dengan menawan maka JFCC Charity Jam kembali diadakan pada Sabtu, 22 Maret 2014, pintu dibuka mulai 19.000, di Autopia, lantai 1, The Akmani Hotel; serta menampilkan jajaran paguyuban musisi sidestream istimewa yaitu Vague, SORE, ((AUMAN)) juga Teenage Death Star.

Vague, band dengan personel usia 20an ini akan naik ke panggung paling awal. Mengusung hardcore (istilah mereka pribadi: Punk. Not Punk.) sebagai fondasi bermusik dan mengingatkan kita pada Embrace, Rites of Spring, atau grup-grup di bawah label Dischord juga SST Records, trio asal Jakarta yang rencananya bakal menerbitkan album penuh di tahun 2014 ini pantas diintip oleh khalayak untuk membuktikan kenapa album mini mereka pada tahun 2012 begitu digemari.

SORE, paguyuban musisi veteran nan intelek yang telah malang melintang sejak 2002 ini menjadi penampil kedua. Band yang susah diklasifikan ke genre tertentu saking ciamiknya mencampur aduk resep musik, meliuk di antara warna jazz, rock, psikedelik, chamber pop; bersenandung dalam bahasa Indonesia, Inggris, Portugis pun Spanyol; mengombinasikan lirik memikat, santai dan bersenang-senang, serta nuansa retro yang kental; ini memang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Selain membawakan tembang-tembang yang pernah tenar, semoga saja mereka sodorkan juga beberapa lagu baru dari album yang kabarnya hendak dirilis dalam waktu dekat.

((AUMAN)), kelompok cadas yang didatangkan langsung dari Palembang, menyusul beraksi di urutan ke-3. Pun grup yang pamornya sedang moncer di skena metal lokal akibat album perdananya, Suar Marabahaya, yang mengesankan banyak headbangers, belum terlalu sering punya kesempatan tampil di ibukota. Naga-naganya Riann Pelor dkk akan banyak ditunggu penggemarnya.

Teenage Death Star, kelompok slebor beranggotakan sosok-sosok tenar Bandung ini dijadwalkan hadir paling akhir. Band ugal-ugalan yang menolak konsep bahwa kepiawaian bermusik adalah segalanya—“Skill is dead!”—setelah sukses menggamit atensi publik lewat Long Road to Nowhere di 2008, memang tampaknya sungguh pas jadi penutup JFCC Charity Jam edisi penghabisan ini.
Di sela-sela serta akhir pertunjukan DJ Bodrek akan memainkan lagu-lagu keren dari musisi lokal dan internasional yang diambil langsung dari koleksi pribadinya.
Pagelaran musik JFCC Charity Jam yang telah dimulai sejak Februari 2010 ini bisa terselenggara atas sumbangan sukarela dari keluarga Timothy Mapes, mantan koresponden Wall Street Journal yang wafat di usia 42 di tahun 2010 akibat kanker otak.
Harga tiket: Rp 75.000 (pre-sale) atau Rp 125.000 (at the door).
Info lebih lanjut silakan klik di sini