Press Release
KITA KINTAMANI: Acara Amal bagi Korban Longsor Kintamani
Pemerintah negara Indonesia beserta gurita jajaran birokrasi di bawahnya merupakan salah satu institusi yang paling tidak becus dalam menangani bencana. Baik pra, di Hari H, serta pasca.
Apa pun jenis bencananya, tak pernah pemerintah benar-benar mampu menanggulanginya secara baik. Hampir selalu sifatnya reaksioner. Begitu bencana terjadi langsung kalang kabut mengambil tindakan. Segala cara dilakukan. Sebagian sukses, sebagian kurang efektif. Tapi yang paling sering terjadi: bantuan melimpah namun jenis bantuannya kurang tepat. Akhirnya hanya terbuang percuma, menumpuk membusuk.
Dan kala bencana yang sama datang, seharusnya bisa dicegah adanya korban yang jatuh serta segala gerak cepat yang efisien-efektif. Atau akan lebih baik jika bencana tersebut bisa dicegah sama sekali karena manuver preventif yang kompak dan menyeluruh. Sedihnya, fakta di lapangan kerap menunjukkan seberapa amburadulnya kerja pemerintah.
Kita, rakyat biasa, seyogianya jangan terpengaruh menjadi gamang seperti pemerintah. Kita tetap mesti lugas pro-aktif menolong sesama. Dengan terukur dan terstruktur.
Setelah sebelumnya kami bergotong royong membantu korban bencana Acehâberhasil mengumpulkan dana sebesar Rp40 juta lebihâmaka kali ini kami tergerak lagi untuk kembali bergerak membantu sesama. Tragedi tanah longsor di Kintamani, kabupaten Bangli, Bali; yang menimpa lima desaâSongan, Batur Selatan, Sukawana, Awan, dan Subayaâyang menewaskan hingga 13 orang pada 10-11 Februari 2017 silam menjadi fokus kami kali ini.
Strategi kami mirip dengan apa yang telah kami lakukan sebelumnya: menyelenggarakan acara amal dengan menggunakan musik sebagai media penegas pesan. Hasil sumbangan nanti sepenuhnya bakal digunakan untuk membantu pembangunan rumah bagi para korban yang tertimpa musibah.
Besok, Jumat, 24 Februari kami akan menyelenggarakan KITA KINTAMANI di Rumah Sanur – Creative Hub dengan menampilkan mulai dari grup-grup kebanggaan Pulau Dewata macam Devildice feat. Lolot, The Hydrant, The Crotochip, hingga si cantik bersuara sendu-menghipnotis dari Los Angeles, Leanna Rachel. Selain itu bakal ada juga lelang barang-barang seni milik seniman-seniman berbakat lokal seperti Apel, Bayak, Aswino Aji, dsb.
Untuk turut berpartisipas di acara ini anda diharapkan membeli tiket seharga Rp50 ribu di hari penyelenggaraan di pintu masuk.
Sampai jumpa besok. Kita semua cinta Kintamani!
⢠Narahubung: Rudolf Dethu 08111882502