Rock-n-Roll Exhibition: DEDIDUDE

Edition: October 28, 2010Rock-n-Roll Exhibition: DEDIDUDEApa Lagu yang Tepat untuk Saya Dengarkan di Hari Ini!:: Playlist and notes, written and handpicked by Dedi Himself :: Saya besar dengan musik Rock, di umur 4 tahun di rumah sudah terbiasa dengan musik-musik yang lumayan kencang yang disetel kakak saya. Walaupun kebanyakan adalah Metal dan Progressive (tidak heran karena 80-an awal Prog tumbuh subur dimanapun). Keuntungan dan kerugian punya basic di Prog adalah ketika kita bisa mengapreasi semua jenis musik. Keuntungannya: kita dengan gampang menemukan musik yang pas dengan kita. Kerugiannya: semua jenis musik kita pengen jadiin koleksi ehhehe... Gak heran bila terselip Herbie Hancock atau Miles Davis di deretan CD dan vinyl-vinyl Metal saya :D Memilih ribuan lagu yang telah saya dengarkan dan memilih yang terbaik untuk durasi 2 jam adalah sangat tidak mungkin, list berikut di bawah adalah bukan list "the best of", tapi lebih tepatnya list yang bisa mewakili saya bila ditanya: "Apa lagu yang tepat untuk didengarkan di hari ini?"
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Edition: April 21, 2010

Rock-n-Roll Exhibition: DEDIDUDE
Apa Lagu yang Tepat untuk Saya Dengarkan di Hari Ini!

:: Playlist and notes, written and handpicked by Dedi Himself ::

Saya besar dengan musik Rock, di umur 4 tahun di rumah sudah terbiasa dengan musik-musik yang lumayan kencang yang disetel kakak saya. Walaupun kebanyakan adalah Metal dan Progressive (tidak heran karena 80-an awal Prog tumbuh subur dimanapun).
Keuntungan dan kerugian punya basic di Prog adalah ketika kita bisa mengapreasi semua jenis musik.
Keuntungannya: kita dengan gampang menemukan musik yang pas dengan kita.
Kerugiannya: semua jenis musik kita pengen jadiin koleksi ehhehe…
Gak heran bila terselip Herbie Hancock atau Miles Davis di deretan CD dan vinyl-vinyl Metal saya 😀

Memilih ribuan lagu yang telah saya dengarkan dan memilih yang terbaik untuk durasi 2 jam adalah sangat tidak mungkin, list berikut di bawah adalah bukan list “the best of”, tapi lebih tepatnya list yang bisa mewakili saya bila ditanya: “Apa lagu yang tepat untuk didengarkan di hari ini?”

The Playlist:


01. Motorhead – (We Are) The Road Crew
Lagu dengan epic riff ini kotor tapi sangat catchy sekali. Saya baca di bukunya Lemmy, ketika mereka menyelesaikan sesi rekaman untuk lagu ini, mereka memanggil semua crew-nya dan mencoba mendengarkannya ke mereka. Hasilnya? Ada beberapa crew yang menangis. m/


02. Mono – Halcyon (Beautiful Days)
Ini adalah lagu terbaik dari Mono selama belasan tahun mereka konsisten di Post Rock dan ini lagu fave saya ketika mereka membawakannya di Jakarta. Satu yang saya suka dari band ini: TOTAL!!! Ketika mereka maen di sini yang nonton tidak lebih dari 50 orang (karena gagalnya sebuah festival Rock) tapi mereka  bermaen seperti ditonton ribuan orang. Dan setelah itu pun mereka masih mau maen di sini dan saya dengar bayarannya tidak lebih besar dari ST12 (beneran gak boong!)


03. Mew – Special
Lagu yang tidak akan pernah membuat saya bosan. Playlist bulanan saya selalu ada album ini.

04. Rush – Test For Echo
Mungkin saya agak berbeda dengan orang, banyak orang menyebutkan Rush berhenti di album Moving Pictures, tapi bagi saya, Rush berhenti di album ini, jangan beli album Rush setelah ini.

05. Rumah Sakit – Mati Suri
Ini adalah band legend di Indonesia, sayang mereka bubar (atau mungkin mereka lebih baik bubar ketika berada di puncak?). Lagu terbaik mereka di album terbaik mereka.


06. Electric Wizard – Barbarian
Band fave saya di genre Doom. Tips untuk mendengarkan band ini: tutup jendela dan pintu, seduhlah kopi Aceh + baksnya, matikan semua lampu dan setel dengan volume kencang. Jangan headbang. Cukup mengangguk-angguk saja.


07. Baroness – Wanderlust
Band Prog Metal pujaan saya, Red Album bisa masuk di list album terbaik versi saya.
~ check out the video here


08. Mastodon – Divinations
Album terbaik mereka so far.
~ check out the video here


09. Morrissey – Let Me Kiss You

Kalau saya ditanya lagu apa yang paling romantis, saya akan jawab: Morrissey – Let Me Kiss You.

10. Peter Gabriel – Red Rain
Peter Gabriel selalu membuat Pop menjadi amat sangat mahal!


11. Jónsi – Boy Lilikoi
Album fave saya tahun ini, setelah mendapatkan leak-nya dari sebulan yang lalu, tidak pernah saya melewatkan hari tanpa dengerin album ini.

12. Snow Patrol – Chasing Cars
ini adalah lagu yang saya pakai untuk nembak seorang wanita. Entah karena lagunya keren atau karena sayanya yang keren, akhirnya wanita itu menjadi istri saya sekarang 😛 I Love you, baby… 🙂


13. The Carpenters – We’ve Only Just Begun
Entah kenapa saya selalu teringat masa kecil saya kalau dengerin lagu ini… Mistis…

14. The Cure – Pictures of You
Saya pernah berkata ketika ada yang bilang Robert itu adalah jelmaan malaikat. Itu 10 tahun yang lalu, sekarang saya tidak percaya lagi karena kalau saya lihat literatur-literatur, malaikat itu ternyata badannya selalu six pack.

15. Neurosis – Under The Surface
Lagu paling emosional dari semua lagu yang pernah saya dengar. Dari awal lagu yang pelan, akhirnya dihancurkan dan dilempar ke atas di tengah lagu dan berakhir di tempo yang lemas tak bertenaga.

16. Pink Floyd – Great Gig in the Sky
Mbak ini nyanyinya bagus sekali dehhhhh… The Dark Side of The Moon akan selalu menjadi album nomer 1 bagi saya sampai kapan pun.


17. Kantata Takwa – Kesaksian
Dulu waktu SMA saya pernah bilang anak cowok yang dulu tidak mengidolakan Kantata Takwa saya sebut mereka tidak mengenal musik haha…

18. NIN – March of the Pigs
Alhamdulillah bisa melihat mereka membawakan lagu ini ketika mereka belum tua. Industrial sepertinya tidak cocok dibawakan oleh orang-orang tua.

19. Seringai – Citra Natural
Kalau mendengarkan Seringai sekarang, yang teringat di otak saya adalah: Parteehhhhhh… (ada gak sih genre Party Metal?)

20. Radiohead – Idiotique
Album terbaik Radiohead adalah KID A, period! Album-album sebelumnya hanyalah cuma jadi ujian musikalitas mereka untuk sampai di level KID A, walaupun saya agak esmosi ketika mereka mengeluarkan sisa-sisa KID A menjadi album Amnesiac dan Hail to The Thieft, tapi saya bernapas lega ketika mereka mengeluarkan album yang sedahsyat KID A: In Rainbows.


21. Efek Rumah Kaca – Jatuh Cinta Itu Biasa Saja
Band terbaik Indonesia saat ini, dengan lirik yang sangat cerdas. Musikalitas tinggi tapi tidak kedengaran tinggi, saya tahu sangat susah membikin musik seperti ini.


22. Sigur Rós – Hoppípolla
Saya akan membunuh 1000 orang untuk bisa punya suara seperti Jonsi!


23. King Crimson – I Talk to the Wind
Ini adalah mbahnya Post Rock. Post Rock akan berbeda cita rasanya kalau gak ada band ini 😛

Catatan: Dedidude adalah salah satu “pembesar” di dunia desain grafis Indonesia. Sampul album Gigi banyak digarapnya. Fotografi juga masif digemarinya. Saya hampir selalu bertemu dia ketika menonton konser band mancanegara di Jakarta. Dari opsi tembang-tembang yang dimunculkannya di sini anda mungkin bisa memahami seberapa berwarnanya dia.

_________________

:: If you wanna listen to the songs, go to Big Audio Dynamite—see top right—and pick the playlist ::

Upcoming shows/exhibitions*:

– June 23, 2010: Happy St. Patrick’s Day: Irish Whiskey, Celtic Punk, and More Whiskey
– June 30, 2010: Bin Harlan (manager of Efek Rumah Kaca, ex-vocalist of C’mon Lennon)
– July 02, 2010: David Tarigan (Professor Honoris Causa in alternative music)
– July 09, 2010: Heru Wahyono (singer of Shaggydog, half part of Dub Youth)
– July 16, 2010: Dedi Kristian (ex-Music Director of CDBS FM Bali, HipHop activist)
– July 23, 2010: Ade Putri (publicist of Millionaires Club)
– July 30, 2010: Sammy Bramantyo (bassist of Seringai, radio announcer of Gen FM)
More exhibitions in August and September by Marzuki Mohamad, Veroland, Pratiwi Sasotya, Alfred Pasifico, Santi YZ, and many more.

See y’all again next Wednesday!

Boozed, Broozed, and Broken-boned,
RUDOLF DETHU

*subject to change

___________________

The Block Rockin’ Beats
Every Wednesday, 8 – 10 PM
The Beat Radio Plus – Bali, 98.5 FM

120 minutes of cock-melting tunes.
No bullcrap.
Zero horse shit.
Rad-ass rebel without a pause.

Shut up and slamdance!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top