Rock-n-Roll Exhibition: UCOK HOMICIDE

Edition: December 16, 2009Rock-n-Roll Exhibition: UCOK HOMICIDEAn Ode to Septian Dwicahyo and Random Mantras on Waking Up The Dead B-Boyism:: Playlist, notes and photos, written and handpicked by Ucok Himself :: ...Kalender menunjukkan 1982 saat gelombang pertama hiphop mampir di Indonesia, tepatnya saat breakdance booming pertama kali dan mendadak generasi Catatan si Boy menari kejang di setiap lapangan volley kosong. Mungkin saat itu pertama kalinya saya berkenalan dengan skema bernama Rap, dan musik bernama Hiphop. Long story short, Hiphop was my first love, menggugah dan menginspirasi. Membangkang dan menyalakan nyali. Sesuatu yang sulit didapat jika kalian mendengar hiphop hari ini So in the name of the shadows of Septian Dwi Cahyo’s moonwalk sight, celana sport merecet, sarung tangan kulit, headband dan spirit melawan kebosanan, here goes the list of 31 cuts, chosen randomly to represent the spectre of once banality-bashing passion called Hiphop...
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Edition: December 16, 2009

Rock-n-Roll Exhibition: UCOK HOMICIDE
An Ode to Septian Dwicahyo and Random Mantras on Waking Up The Dead B-Boyism

:: Playlist, notes and photos, written and handpicked by Ucok Himself ::



…Kalender menunjukkan 1982 saat gelombang pertama hiphop mampir di Indonesia,
tepatnya saat breakdance booming pertama kali
dan mendadak generasi Catatan si Boy menari kejang di setiap lapangan volley kosong.
Mungkin saat itu pertama kalinya saya berkenalan dengan skema bernama Rap, dan musik bernama Hiphop.

Long story short, Hiphop was my first love, menggugah dan menginspirasi.
Membangkang dan menyalakan nyali.
Sesuatu yang sulit didapat jika kalian mendengar hiphop hari ini

So in the name of the shadows of Septian Dwi Cahyo’s moonwalk sight,
celana sport merecet, sarung tangan kulit, headband dan spirit melawan kebosanan,
here goes the list of 31 cuts,
chosen randomly to represent the spectre of once banality-bashing passion called Hiphop…

The Playlist:


01. Q-Unique – Bring Back The Raw Hiphop
…Hiphop needs me like I need guns in my waist
Like George Bush needs to get punched in his face…

Track yang cocok dipake jadi pembuka mixtape. Furious flow, wicked metaphors, dan melanjutkan tradisi Death Certificate Ice Cube yang menggabungkan gun-totingism dan politik radikal, Q-Unique never goes out of style.

02. El-P – Deep Space 9mm
Dari debutnya Fantastic Damage pasca Company Flow bubar, El-Producto mencampur paksa imaji sci-fi dengan urban tale ala NY dan dikawinkan dengan salah satu beat paling sakit dalam sejarah hiphop. Sampai sekarang tak habis pikir bagaimana dia bisa menciptakan beat seperti ini yang sangat masang dengan suara desis seperti ampli bocor di belakangnya.

03. Saul Williams feat. Zack Dela Rocha- Act III Scene 2
Saul Williams lebih banyak dianggap sebagai spoken words artist, tapi lagu ini menunjukkan ia memiliki skill MC yang cukup berbahaya dan ternyata sangat cocok berdampingan dengan suara nasal Zack Dela Rocha.
…You’re the one they’re asking to go carry a gun
Warfare ain’t humanitarian
You’re scaring me, son
Why not fight to feed the homeless, jobless, fight inflation?
Why not fight for our own healthcare and our education?!…


04. Ill Bill – Awaiting The Hour
Sang MC yang mendeklarasikan diri “Im a Slayer album personified” akhirnya benar-benar men-sample lagu Slayer untuk track brutal ini, tepatnya riff dari Raining Blood berlayer dengan drum loop ber-kick 808. Track ini makin istimewa dengan hadirnya verse dari Killah Priest yang cukup kondang dengan rima apokaliptiknya. Sejak Public Enemy yang men-sample Angel of Death di tahun 1989, saya selalu menganggap men-sample riff Slayer sebagai bagian dari tradisi hiphop yang hilang 😛


05. Virtuoso with Akrobatik – Military Intelligence
One of the greatest anti-Bush song ever. Virtoso berduet dengan Akrobatik memberondong blasphemy untuk sang warmonger dengan pelecehan tanpa ampun pada patriotisme Amrik dan tentaranya yang mencoba jadi polisi dunia.


06. Immortal Technique – The 3rd World
…I’m from the only place democracy is acceptable
Is if America candidate is electable…

Fuck yeah, The most lethal MC on earth is back on the map. Kali ini akhirnya menemukan produser beat yang cocok dengan rima brutal nya, Green Lantern men-supply beat sederhana dengan flute panik sebagai kanvas kosong dimana Tech menggambarkan dengan detail, tajam, tanpa basa-basi bagaimana korporasi dan negara adidaya mem-plot imperialisme di dunia ketiga. Dan jika Nas dan lainnya menaruh harapan pada Obama, Tech adalah salah satu MC yang tidak percaya pada elit untuk revolusi global;
…And they might even have a black president, but he’s useless
‘Cause he does not control the economy, stupid!…



07. Non-Phixion with Arsonist – 14 Years of Rap

…Exaggerated existence of commercial sounds
Like pussy politicians got political prisoners locked down…

A collabo monster track from two legendary underground crews in 90’s. One of the best posse cut ever.

08. Ras Kass – Behind The Musick
…Hiphop used to be the expression of struggle with rhymes
Corporate monopolized, only certain shit shines
CNN owned by by AOL, own Time Warner
Trickle down effect of the New World Order…

Lirik tajam ala Ras Kass yang menyerang konspirasi industri rekaman lengkap dengan peta koneksitasnya dengan hal-hal buruk yang terjadi di dunia (ehm, baca: industri militer). Diambil dari album Kass pasca keluar penjara. Dengan single seganas ini, tak habis pikir mengapa sampe sekarang Kass tak pernah bisa bikin album yang solid.

09. Cannibal Ox – A B-Boys Alpha
Ox adalah istilah jalanan untuk silet, mewakili seperti apa rima mereka yang meski abstrak namun tajam menyilet dengan flow super lambat. Dari album klasik mereka The Cold Vein yang dianggap sebagai salah satu album hiphop masterpiece pasca era Golden Age melenyap. Dan satu-satunya album mereka sebelum bubar.


10. Guilty Simpson – Almighty Dreadnughtz
Hustler/thug anomali di antara tumpukan alt-funk-soul hiphop di katalog Stone Throw Records. Albumnya pun bersuara unik, sound ala Madlib dicampur flow bermalas-malasan ala MC Eiht dan cerita-cerita hustling ala Detriot.


11. Dalek – Gutter Tactics
Jika Bomb Squad masih meneruskan tradisi Bring The Noise-nya di era 2000-an, mungkin Public Enemy akan bersuara seperti ini. Grup yang kondang gara-gara memasukan berlayer noise, drones dan ambience di atas beat-beat hiphop era Black Moon dan Mobb Deep. My Bloody Valentines meets Main Source, Merzbow meets EPMD.


12. Edan – Rock and Roll
Saat rata-rata beat-maker menggali sample dari katalog funk soul Motown, men-sample Pink Floyd dan psychedelic rock tentu saja bukan sesuatu yang normal. Plus lirik-lirik abstrak dicampur baraggadocio ala Beasties. Memang zaman Edan…

13. DJ Shadow – Number Song
Hiphop memang musik sample, tapi tak ada sebelum DJ Shadow yang membuat aransemen hiphop rumit yang semuanya dibangun lewat MPC.


14. Lordz of Brooklyn – Straight Outta Brooklyn
Fall in love with this crew since Arian13 passed me their CD ten years ago. Straight up hardcore freestyle from NY finest white boys since Beastie Boys and Non-Phixion.

15. KRS One – Sound of The Police
…Check out the message in a rough stylee
The real criminals are the C-O-P…

Bold slammin boombap, heavy bass, riddm style flow, anti-cop lyrics. What else do you need for KRS classic? Return of The Boombap is a record that reminds you of why you listen to hip hop in the first place.

16. DJ Muggs vs GZA – All in Together
Kolaborasi dua ikon yang banyak dinanti orang, DJ Cypress berduet dengan Lyricist terbaik Wu-Tang, track tribute untuk Old Dirty Bastard yang mati over-dosis semalam sesudah show reuni Wu-Tang. Tragis.


17. La Coka Nostra – Gun In Your Mouth
New hiphop supergroup, dari sisa-sisa House of Pain dan Non Phixion ditambah extended members dari Soul Assassin, Uncle Howie Posse, Special Teamz dan Psycho Realmz. Bill and Everlast sound so vicious in this album. Well, this is why Everlast should’ve quit that Santana-wanna-be blues bullshit long time ago. Hehehehe.

18. Nephlim Modulation Systems – Fendi Shoe Bomber
Pasca Co-Flow bubar, Big Juss melanjutkan petualangan dalam menciptakan eksperimen hiphop avantgarde-nya lewat album-album solo dan kemudian grup barunya ini. Mengapa oh mengapa Company Flow tak jadi reuni?????


19. N.W.A – Approach to Danger
Bukan lagu NWA terpopuler memang, tapi ini track paling gelap dan berisik yang pernah dihasilkan NWA. Men-sample soundtrack Dirty Harry, menghasilkan track yang melampaui zaman-nya dan tak mungkin Dre ulang lagi sampe sekarang. Oh ya, track ini sama sekali tidak bersuara seperti G-Funk.

20. Run DMC – Beats to the Rhyme
Saya cukup beruntung dahulu sempat melihat grup legendaris ini manggung di Bandung, sebelum Jam Master Jay terbunuh dan akhirnya para pioneer dari Queens, NY ini tinggal legenda. Saya selalu menganggap Tougher Than Leather lebih solid dari Raising Hell, track ini cukup mewakili alasannya. Salah satu album paling solid yang pernah diproduseri Rick Rubin di era Def Jam. Well, setelah It Takes A Nation… dan Reign in Blood mungkin. Juga satu contoh track dimana kalian bisa melihat betapa digdayanya almarhum Jam Master Jay. Rest In Peace, Jay.


21. Necro – Mutilate The Beat
Pada album Death Rap, Necro meneruskan eksperimen pada album The Prefix For Death yang mengeksplorasi kombinasi rap dan death metal. Namun ironisnya, track terbaik dari album itu justru berbentuk dalam track pure hiphop klasik seperti ini. Mid-tempo beat ala Ice-T zaman O.G dan hanya dipasang dengan satu hook sederhana, menjadi lanskap sempurna bagi lirik Necro yang gory seperti biasa plus flow maut yang pamer kesempurnaan breath-control yang dimilikinya.
...The skills of my intellect, allow me to kill you in a sec
fill you up with Percoset, power drill you in the neck
Brilliantly like when Quentin directs, the quintessential, villian in-effect…


22. Nas – Thief’s Theme
Membuat debut album Illmatic dan kemudian menjadi sebuah mahakarya bisa jadi sebuah kutukan buat Nas, karena sesudahnya ia tak pernah lagi bisa menyamai apa yang ia buat tahun 93 dulu. Tapi di setiap album (sejelek apapun album itu), Nas selalu membuat track klasik, ini contohnya.

23. Juggaknots – Trouble Man
One of the most slept-on NY crews.

24. Darc Mind – Rhyme Zone
Album Darc Mind, sebenarnya direkam di tahun 95-97, namun entah mengapa masternya hilang dan baru ditemukan dan dirilis 4 tahun ke belakang. Bersuara persis seperti apa hiphop di era 90an awal, uptempo beats, horns, heavy basslines, jazzy hooks, dan rima-rima gelap abstrak. Covering braggadocio and politico stylings, Darc Mind reminds us why NY was at the top of its game in the 90’s, even as the West was rising. Jika saja album ini dirilis pada waktunya, mungkin akan sejajar dengan album-album klasik di era itu, Illmatic, Breaking Atoms atau Funcrusher Plus misalnya.


25. Organized Konfusion – Thirteen
Jika ada katalognya mungkin lagu ini ada di tempat teratas dalam kategori flow ter-maut yang pernah ada sejak metode nge-rap ditemukan. Kadang cepat, kadang melambat, kemudian bernyanyi beberapa detik, kembali kebut dan tiba-tiba berhenti di sembarang tempat. Kabar baiknya; konon mereka akan reuni.


26. Onyx – Betta Off Dead
Meski Bacdafucup banyak diakui merubah wajah hiphop di tahun 93, saya menganggap album kedua mereka All We Got Iz Uz adalah karya magnum opus mereka. Bersuara lebih gelap, lebih ilustratif dan lebih grimmy, dan bahkan flow Sticky Fingaz terdengar lebih mengerikan dalam BPM rendah.


27. Jedi Mind Tricks – Heavy Metal Kings
Vinne Paz team up with Ill Bill spittin sick and heavy rhymes, lagu terbaik Jedi Mind Tricks dari seluruh diskografi nya.


28. Street Sweeper Social Club – Promenade
Dua orang marxis dari latar belakang berbeda bersatu membuat album protes bernuansa funk-rock-hiphop paten, Tom Morello ex-gitaris RATM dengan Workers Union-nya, dan Boots Riley dari grup political hiphop ikonik, The Coup dengan Progressive Labour Party/Black Phanter-nya. Saya pernah mengira hanya soal waktu dua orang ini untuk membuat album karena mereka memiliki obsesi yang sama pada Funkedelic/Parliament dan Marxisme/politik radikal.


29. Public Enemy – War at 33 1/3
Hanya sedikit grup rap yang memproduksi album yang sempurna tanpa cacat seperti Fear of A Black Planet. Bahkan nyaris 20 tahun kemudian…, album ini bersuara lebih fresh dari 99% rilisan hiphop kekinian! Ini track paling brutal PE, di zaman Bomb Squad dan DJ Terminator X masih menjadi bagian dari mereka. Fast, furious, raw and uncut. PE style.

30. Ill Bill with Immortal Technique and Max Cavalera – War is My Destiny
BIll mengundang rapper paling maut hari ini Immortal Technique dan Max Cavalera pada ref yang mengingatkan saya pada lagu legendaris Sepultura Refuse/Resist. Dengan hard-beat ala hiphop Brooklyn plus sample yang seolah mengundang sepasukan string dibelakangnya, lagu ini mungkin lagu terbaik dalam album terbaru Bill.


31. El-P – Tasmanian Pain Coaster
Lagu pembuka album di rilisan terakhirnya, namun entah mengapa justru ini cocok untuk menutup playlist. Mewakili proses evolusi hiphop menjadi sesuatu yang progresif tanpa harus kehilangan nuansa origin-nya. Mars Volta berkontribusi di menit terakhir, mempermanis tanpa berlebihan.

__________________


Note: Ucok a.k.a. Morgue Vanguard was the virtuoso behind Homicide (R.I.P). The most political, ultra-brilliant, anti-military, local Hiphop b-boy. The sharpest, wickedest, loudest lyricist, in Indonesia’s Rap history. Septian Dwi Cahyo should be proud

_____________________

See y’all again next Wednesday!

Boozed, Broozed, and Broken-boned,
RUDOLF DETHU

___________________

The Block Rockin’ Beats
Every Wednesday, 8 – 10 PM
The Beat Radio Plus – Bali, 98.5 FM

120 minutes of cock-melting tunes.
No bullcrap.
Zero horse shit.
Rad-ass rebel without a pause.

Shut up and slamdance!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top