search

Rock-n-Roll Exhibition: RIO FARABI

Edition: September 14, 2011Rock-n-Roll-Exhibition: RIO FARABI My Evergreen:: Playlist, intro, song descriptions, and photos, handpicked and written by Rio Himself :: Yak, inilah 32 lagu "Evergreen" versi saya. Sebenernya saya juga masih bingung apa arti pasti dari lagu Evergreen. Sebenernya faktor apa yang membuat lagu layak disebut lagu Evergreen? Kalau dilihat dari kata-katanya, Evergreen berarti selalu hijau. Mungkin maksudnya adalah lagu-lagu yang ga bakal pudar, selalu hijau di hati atau ringkasnya adalah lagu yang abadi. And most of them came from pop/ballad genre, genre yang memang mudah diterima oleh kebanyakan orang. Karena saking populernya, maka lagu ini "wajib" masuk kedalam album kompilasi lagu-lagu Evergreen versi record label tertentu. Evergreen mungkin juga berarti lagu ini bakal tetep laku di tahun-tahun mendatang, apalagi kalo penyanyi aslinya udah meninggal, maka penyanyi baru yang menyanyikan lagu itu hampir dipastikan akan melejit juga. Sepertinya kata Evergreen ini mulai ada di tahun 70an akhir. Begitulah kira-kira analisa dangkal saya soal Evergreen ini. Tapi faktor-faktor tersebut ga berlaku buat playlist Evergreen saya. Lagu-lagu Evergreen versi saya ini lebih personal, punya memori spesial karena berkaitan erat dengan kejadian-kejadian "penting" dalam hidup saya, soundtrack dari berbagai fragmen hidup saya, lagu-lagu yang menemani saya tumbuh besar, ataupun lagu yang memiliki nilai estetis sedikit lebih banyak dibanding lagu-lagu lainnya di kuping saya. Dan pasti lagu-lagu ini bakal tetep hijau dihati, tetep enak didengerin kapan pun. Tetep abadi walaupun ratusan single terbaru dari puluhan bahkan ratusan band muncul. Terima kasih buat Brocuk Rudolf Dethu yang mengundang saya untuk berpameran di The Block Rockin' Beats ini. Sebuah kehormatan untuk bisa "berbagi" di blog yang super keren ini. Okeh, inilah playlist saya. Selamat menikmati dan bersulang! ♫ Radio streaming live 8-10 PM (Bali time) http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Edition: September 14, 2011

Rock-n-Roll-Exhibition: RIO FARABI
My Evergreen

:: Playlist, intro, song descriptions, and (most) photos, handpicked and written by Rio Himself ::

Yak, inilah 32 lagu “Evergreen” versi saya. Sebenernya saya juga masih bingung apa arti pasti dari lagu Evergreen. Sebenernya faktor apa yang membuat lagu layak disebut lagu Evergreen?

Kalau dilihat dari kata-katanya, Evergreen berarti selalu hijau. Mungkin maksudnya adalah lagu-lagu yang ga bakal pudar, selalu hijau di hati atau ringkasnya adalah lagu yang abadi. And most of them came from pop/ballad genre, genre yang memang mudah diterima oleh kebanyakan orang. Karena saking populernya, maka lagu ini “wajib” masuk kedalam album kompilasi lagu-lagu Evergreen versi record label tertentu. Evergreen mungkin juga berarti lagu ini bakal tetep laku di tahun-tahun mendatang, apalagi kalo penyanyi aslinya udah meninggal, maka penyanyi baru yang menyanyikan lagu itu hampir dipastikan akan melejit juga. Sepertinya kata Evergreen ini mulai ada di tahun 70an akhir. Begitulah kira-kira analisa dangkal saya soal Evergreen ini.

Tapi faktor-faktor tersebut ga berlaku buat playlist Evergreen saya. Lagu-lagu Evergreen versi saya ini lebih personal, punya memori spesial karena berkaitan erat dengan kejadian-kejadian “penting” dalam hidup saya, soundtrack dari berbagai fragmen hidup saya, lagu-lagu yang menemani saya tumbuh besar, ataupun lagu yang memiliki nilai estetis sedikit lebih banyak dibanding lagu-lagu lainnya di kuping saya. Dan pasti lagu-lagu ini bakal tetep hijau di hati, tetep enak didengerin kapan pun. Tetep abadi walaupun ratusan single terbaru dari puluhan bahkan ratusan band muncul.

Terima kasih buat Brocuk Rudolf Dethu yang mengundang saya untuk berpameran di The Block Rockin’ Beats ini. Sebuah kehormatan untuk bisa “berbagi” di blog yang super keren ini.

Okeh, inilah playlist saya. Selamat menikmati dan bersulang!

The Playlist:

01. Speak To Me/Breathe – The Flaming Lips (feat. Peaches & Henry Rollins)
Dark with powerful bassline. Lagu Pink Floyd ini sukses diobrak-abrik oleh Flaming Lips.
The Flaming Lips and Stardeath and White Dwarfs with Henry Rollins and Peaches Doing The Dark Side of the Moon/2009

02. Burn – Deep Purple
Ini lagu rock yang pertama saya denger. Papa saya pencinta Deep Purple. Dia selalu bangga bisa nonton Deep Purple dulu di Senayan.
Burn/1974

03. Pucat Pedih Serang – Netral
Hail to Indonesian alternative’s in the 90’s. Masih inget banget ketika Netral main di tivi. Kepala plontos, kacamata kobra, kumis lebat, kaos Swan, plus jins belel robek-robek. Mana ada sekarang musisi kaya gitu di tivi. 3 album pertama mereka jadi favorit saya sepanjang masa.
Album Minggu Ini/1998

04. Phantom Punch – Sondre Lerche
Sisi liar dari seorang Sondre. Distorsi, sound gitar kotor, hard stroke. Brooklyn, 2008 White Shoes & The Couples Company perform di festival CMJ, Sondre was among the crowd!!
Phantom Punch/2007

05. Kisses – Kisses
Simplicity. Lagu favorit ketika deadline udah selesai.
The Heart of The Nightlife/2010

06. You Can Call Me Al – Paul Simon
Meriah, hangat, festive. Sepertinya panas matahari Jakarta pun jadi bersahabat dengan diputarnya lagu ini.
Graceland/1986

07. Angin Laut – Koes Bersaudara
Lagu Koes Bersaudara paling keren menurut saya, nadanya agak aneh. Kebarat-baratan.
Angin Laut/1964

08. Woo Hoo – The 5.6.7.8s
Lagu wajib buat pagi-pagi. Sederhana, powerful with cool attitude. White Shoes and The Couples Company beberapa kali meng-cover lagu ini.
Bomb The Twist/1996

09. Peace Frog – The Doors
Los Angeles, 2008. Bright sun, after a week in a cold and breezy East Coast. On a convertible car, we’re heading to Venice Beach.
Morrison Hotel/1970

10. Blue Sunday – The Doors
This is the most romantic love song ever created by human.
Morrison Hotel/1970

11. Le Pastie de la Bourgeoisie – Belle & Sebastian
Terlalu banyak lagu mereka yang keren. Sleeve album mereka selalu bagus. Influential.
3.. 6.. 9 Seconds of Light/1997

12. Gobbledigook – Sigur Rós
Track pertama dari album Meô suô í eyrum viô spilum endalaust sangat jauh dari tipikal lagu-lagu Sigur Rós. Tapi justru itu yang bikin saya jatuh hati sama lagu ini.
Meô suô í eyrum viô spilum endalaust/2008

13. Sit Down – James
Jaman SMA ngopi lagu ini pake tape deck busuk, yang hasil akhirnya mendem.
Sit Down/1989

14. Australia – Manic Street Preachers
Lagu MSP yang pertama nyampe di kuping saya.
Everything Must Go/1996

15. Sound of Silence – Simon & Garfunkel
Remembering the dark ages…
Sound of Silence/1966

16. Mr. Tambourine Man – Bob Dylan
Jakarta-San Francisco. Total lebih dari 24 jam terbang. All I do was drawing and listening to this record.
Bring it All Back Home/1965

17. Femme Fatale – Velvet Underground
2003. Mural di daerah pedalaman selama 2 minggu non-stop. Album ini jadi favorit.
The Velvet Underground & Nico/1967


18. Kasih Bersemi – Rhythm Kings
Adem. Berkat A. Rijanto band prog-rock ini bisa juga main lagu manis.
1972

19. Home and Dry – Pet Shop Boys
Di lagu ini mereka terdengar lebih “manusia” dan lebih hangat. Mereka menyewa kastil di pinggiran Inggris, jauh dari hingar-bingar kota untuk tempat rekamannya. Keren.
Release/2002

20. Life of Riley – The Lightning Seeds
Back when everyone wear tracksuit/parachutes jacket and fisherman hat.
Sense/1992

21. This Charming Man – The Smiths
BB’s Cafe, Menteng. 2002-2003. DJ Kita.
This Charming Man (single)/1983

22. Riot Radio – The Dead 60s
Mulai ngelirik Fred Perry lagi setelah denger lagu ini, tapi ternyata begitu pun penjual kemeja di mal Ambassador dan Mangga Dua.. shitter!!
The Dead 60s/2005

23. Missing – Everthing But The Girl
Band ini jadi penghantar saya masuk ke ranah musik elektronik. Lagu ini banyak di-remix orang tapi versi originalnya tetep yang paling juara.
Amplified Heart/1994

24. Jeanne – Air & Francoise Hardy
And how can you forget the vocal and synthesizer in this song…
Sexy Boy (single)/1998

25. La Javanaise – Serge Gainsbourg
Not a good looking guy tapi punya daya tarik yang bisa bikin wanita seperti Bridgitte Bardot pun kelimpungan. Seorang Singer-songwriter hebat.
La Javanaise (single)/1963

26. Ghost of Stephen Foster – Squirrel Nut Zippers
Lagu ini mengantar saya ke jazz dan mulai mencari tahu tentang apa itu swing, beb-bop dan lainnya. Menelusuri root music baru adalah sesuatu yang menyenangkan. Dan ini adalah salah satu lagu yang saya ingin cover.
Perrenial Favorites/1998

27. Maxwell Murder – Rancid
I was a bass player. And Tom Freeman was my hero. Best bass player in a punk rock band.
And Out Come The Wolves/1995

28. Sabotage – Beastie Boys
Put on your shoes and skate!!
Ill Communication/1994

29. Gita Cinta – Chrisye
Lagu ini selalu jadi joke ke angkatan yang lebih tua pas jaman kuliah. “… masa remaja punahlah sudah..” Puspa Indah/1980

30. Didn’t I Blow Your Mine This Time – New Kids On The Block
Waktu masih SD sangat akrab dengan NKOTB, uang Lebaran pun pernah habis saya pakai buat beli album mereka. New Kids On The Block/1986

31. Kekagumanku – Chandra Darusman
Lagu ini langsung playback otomatis di kepala saya ketika anak saya, Janis, lahir 3 bulan lalu.
Kekagumanku/1983

32. Cuscatlan – Frente
Lagu wajib buat belajar maen gitar. Dan sampe sekarang cuman bisa intronya aja hehehhe..
…Cause I don’t wanna die/I’m innocent as anybody/I don’t even know how start revolutionary…
Marvin The Album/1994

___________________


Rio Farabi menjabat sebagai penanggungjawab gitar akustik di grup retro White Shoes & The Couples Company. Selain itu ia adalah juga seorang artis visual. Belakangan, pria ini menyempatkan juga berkiprah di projek musik lainnya, Kapitalindo, bersama sejawatnya di WSATCC, Saleh Hussein, serta aktivis Ruang Rupa, Ade Darmawan. Rio kerap pula menggunakan istilah “Rock is Dad” sehubungan dengan status barunya sebagai ayah bagi anak pertamanya, Janis.

___________________

♪ Radio streaming live 8-10 PM (Bali time) http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls. Or download the whole playlist here

Upcoming shows/exhibitions*:
– September 21 | Exhibition: Wok The Rock (Visual artist, founder Yes No Wave Music)
– September 28 | Kiss Kiss Bang Bang: Soundtracks of Lost Loves and Heartache
And more exhibitions by Djundi Prakasa, Wening Gitomartoyo, Josh Howard, Tony Tandun, Anto Arief, Adi Cumi, Ricky Surya Virgana, Tony Trax, Doni Iblis, Kas, and more.

See y’all again next Wednesday!

Boozed, Broozed, and Broken-boned,
RUDOLF DETHU
*subject to change
____________________

The Block Rockin’ Beats
Curator: Rudolf Dethu
Every Wednesday, 8 – 10 PM
The Beat Radio Plus – Bali, 98.5 FM

120 minutes of cock-melting tunes.
No bullcrap.
Zero horse shit.
Rad-ass rebel without a pause.

Shut up and slamdance!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top