search

Rock-n-Roll Exhibition: DIMAS ARIO & PRATIWI SASOTYA

Edition: July 13, 2011Rock-n-Roll-Exhibition: Dimas Ario & Pratiwi SasotyaOne for Sorrow, Two for Joy:: Playlist, intro, song descriptions, and (most) photos, written and handpicked by Dimas and Tya :: When Dethu first offered Tya to submit a playlist of her own for Rock n Roll Exhibiton, her first response was to say no as she know she is incapable of making one. He said, 'Take your time and think about it'. She did. It was chatted about circa July 2010, and turns out, it took exactly a year to make. And Dimas' name popped-up in her head, he's one consistent mixtape maker. Mixtapes she enjoyed listening to. Once Dimas agreed to do a playlist together, she persuaded Dethu let them do a combo. They decided to only put duos and collaborations on the list to tie-up with the combo playlist theme. They also decided to put good ol' pop songs. There were many obscure and edgy ones already. Combining both personal preferred tunes was not a challenge, but distance is. She's in Surabaya, he's in Bandung. The playlist was done entirely through Yahoo Messenger and Skype, stealing times on office hours and staying awake at night. He took care of the track list, she looked for pleasing images. 'One for sorrow, two for joy' is an old nursery rhyme and is also the title of a song in the list. Guess it's aptly named.One for sorrow, Two for joy, Three for a girl, Four for a boy, Five for silver, Six for gold, Seven for a secret never to be told.♬♪ Radio streaming live from 8-10 PM http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls ♫♪
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Edition: July 13, 2011

Rock-n-Roll-Exhibition: Dimas Ario & Pratiwi Sasotya
One for Sorrow, Two for Joy

:: Playlist, intro, song descriptions, and (most) photos, written and handpicked by Dimas and Tya ::

When Dethu first offered Tya to submit a playlist of her own for Rock n Roll Exhibiton, her first response was to say no as she know she is incapable of making one. He said, ‘Take your time and think about it’. She did.

It was chatted about circa July 2010, and turns out, it took exactly a year to make.

And Dimas’ name popped-up in her head, he’s one consistent mixtape maker. Mixtapes she enjoyed listening to. Once Dimas agreed to do a playlist together, she persuaded Dethu let them do a combo.

They decided to only put duos and collaborations on the list to tie-up with the combo playlist theme. They also decided to put good ol’ pop songs. There were many obscure and edgy ones already. Combining both personal preferred tunes was not a challenge, but distance is. She’s in Surabaya, he’s in Bandung. The playlist was done entirely through Yahoo Messenger and Skype, stealing times on office hours and staying awake at night. He took care of the track list, she looked for pleasing images.

‘One for sorrow, two for joy’ is an old nursery rhyme and is also the title of a song in the list. Guess it’s aptly named.

One for sorrow,
Two for joy,
Three for a girl,
Four for a boy,
Five for silver,
Six for gold,
Seven for a secret never to be told.

_____________

Pratiwi Sasotya & Dimas Ario: We hope you had fun listening to it, Dethu, as much as we did making it.
Pratiwi Sasotya: Oh! Happy Birthday to me! Thank’s Dethu, I’ll take this slot as me pressie. 😛
Dimas Ario: Happy Birthday to you! 🙂

_____________

The Playlist:

01. You Make My Dreams – Hall and Oates
Pratiwi Sasotya (PS): Ini salah satu lagu pertama yang cukup gampang kita setujui.
Dimas Ario (DA): Iya yah. Soalnya kalau udah ngomongin duo, salah satu nama yang pasti terlintas pertama yah Hall and Oates ini.
PS: Mereka itu sebenernya hanya partner di band atau punya hubungan lebih?
DA: Errrrrr….
Voices/1980

02. Your Love Alone is Not Enough – Manic Street Preachers & Nina Persson
PS: Ini my second favorite from Manic setelah “You Stole the Sun From My Heart”. Eh, lirik lagu ini dibangun dari berbagai judul lagu Manic lho.
DA: Oh iya? Wah baru tau. Dan judul-judul itu nyambung jadi satu cerita ya. Cool.
PS: Iyaa.
Send Away the Tigers/2007

03. Bring It Back – McAlmont & Butler
PS: Sebenernya I don’t recall the song, but remember the duo. Dan juga ingetnya, Butler cakep. Hehe.
DA: Iya, aku juga nebak-nebak aja waktu milih lagunya. Tapi ternyata bener ya. Lagu ini. Aku juga suka.
Bring It Back/2002

04. Gone Gone Gone (Done Moved On) – Robert Plant & Alison Krauss
PS: Kalau ini memang suka lagunya. Not exactly a LedZep fans.
DA: Eh, seingetku pas kamu usul duo ini, kamu nggak bilang lagunya. Jadi aku nebak lagi.
PS: Aku lupa judulnya. Maklum, memori ikan Dori.
DA: Hehe. Sebenernya waktu denger lagu ini pertama kali nggak langsung suka. Setelah beberapa kali baru kerasa enaknya.
Raising Sand/2007

05. Icky Thump – The White Stripes
PS: This is my favorite White Stripes song. Period.
DA: Aku malah kurang suka.
PS: Oh iya?
DA: Iya, soalnya ada bagian dengan suara yang agak menganggu. Kamu kenapa suka lagu ini?
PS: Do I have to have a reason to like it?
DA: Nggak sih.
Icky Thump/2007

06. Trainsurfing – Stina Nordenstam & Brett Anderson
DA: Aku baru denger lagu ini. Baru tau Stina pernah duet sama Brett. Ternyata ok juga lagunya.
PS: Aku taunya udah lama. Jadi dulu pernah denger satu lagu Stina. Tapi nggak tau tau caranya download album. Jadi download single by single pake napster. Type in Stina, and all her songs will pop out.
DA: Jadul sekali ya Napster. Kamu anak internet lama ya? *apa coba anak internet lama*
PS: Dari jaman MIRC, mas.
DA: Asl pls
This Is Stina Nordenstam/2001

07. I’ll Be Seeing You – Francoise Hardy & Iggy Pop
DA: Ini lagu lama, entah siapa yang nyanyi pertama. Lagu Broadway kalau nggak salah. Tapi aku denger pertama yah versi ini. Suka lagunya dan suka duet Iggy Pop dan Francoise Hardy yang unik. Nggak kebayang sebelumnya mereka bisa kolaborasi.
PS: Aku pertama denger lagu ini versi Billie Holiday. Itu OST-nya Stealing Beauty. Enak sih versi duet ini. Tapi aku tetep lebih suka versi Billie. Oh, ada juga lagu ini versi Frank Sinatra.
DA: Andaikan Billie duet dengan Sinatra lagu ini yah.
Jazz A Saint Germain/1997

08. Touch – Dave Grohl & Louise Post
DA: Ini juga dari soundtrack kan? Filmnya nggak sebeken lagunya.
PS: Iya, filmnya judulnya juga Touch. Again, I have no reasons, I Just like it.
DA: Aku juga. Simply good pop song.
PS: Aku suka akhir liriknya, “I’ve been waiting silently, will you risk it all with me?” Kalau nge-tweet lirik itu harus pake hashtag #jleb
Touch: Music From The Motion Picture/1997

09. Indahnya Sepi – Candra Darusman & Linda Marlina
PS: Ini aku tau waktu kecil. Dulu nggak suka. Setelah lebih besar, denger lagi dan suka.
DA: Aku malah denger versi cover-nya dulu, dari Ren Tobing dan Shelomita. Karena itu aku jadi penasaran dengan lagu-lagu Candra Darusman lainnya. Dan kini, dia menjadi salah satu songwriter Indonesia favoritku.
PS: Terus kenapa yang dipilih bukan versi Ren dan Shelomita?
DA: Karena ini versi original. Kamu tau kan aku suka original. Kamu juga suka original. Kulitnya itu lho. Nyam.
PS: Paha atas!
Indahnya Sepi/1982

10. One For Sorrow, Two For Joy – The Innocence Mission
DA: Aku suka Innocence Mission. Lagu ini salah satu lagu favorit dari mereka. Nggak ada cerita apa-apa sih mengenai lagu ini. Dari pertama denger langsung suka.
PS: Aku sebetulnya nggak dengerin Innocence Mission. A tad to slow for my liking. Hehe. Tapi lagunya lumayan juga buat pengantar tidur.
DA: Kurang berdistorsi ya untukmu?
PS: Lumayan. 😀
Befriended/2003

11. Kisses – Kisses
PS: Never heard of it before. I don’t mind it though am not crazy about it.
DA: Iya, ini duo baru. Albumnya baru rilis tahun lalu.
PS: Oh pantes. Aku kan agak terbelakang soal musik-musik terbaru.
DA: Setiap dengar lagu ini yang terbayang suasana house party di pinggir pantai.
The Heart of Nightlife/2010

12. Saturday Come Slow – Massive Attack & Damon Albarn
PS: Aku suka Massive Attack. Terutama album yang lama-lama yah. Dulu di Multiply aku review hampir semua album mereka kayaknya. Nah dari album Heligoland yang kata banyak orang malah jelek, aku paling suka lagu ini.
DA: Kalau aku selalu suka setiap karya Damon Albarn. Apa yang dia sentuh pasti bagus aja.
PS: Exactly. I admire Damon Albarn’s transitions from one band to another, one collaboration to another.
Heligoland/2010

13. Old Friends – Simon & Garfunkel
DA: Kamu udah denger lagu mereka yang ini?
PS: Belum pernah denger. Aku juga bukan fans Simon & Garfunkel tapi kalau ada yang lagi dengerin sealbum, I don’t mind it. Suka-suka aja.
DA: Aku sih suka sama mereka. Jadinya cukup sulit milih lagu mereka yang mana untuk palylist ini.
PS: Kok akhirnya milih yang ini?
DA: Karena “Old Friend” ini termasuk lagu underrated mereka. Nggak gitu beken tapi sebenernya bagus. Paling suka part string section di lagu ini.
PS: Sebenernya pas kamu bilang mau ada Simon & Garfunkel, aku pengen “Ceicilia” tapi kok seperti nggak tau diri. Hehe.
DA: Ah iya, nama baptismu. 😀
Bookends/1968

14. Stop, Look, Listen (To Your Heart) – Marvin Gaye and Diana Ross
PS: Aku baru tau lagu ini setelah baca di list kamu. Begitu denger langsung suka banget.
DA: Aslinya, lagu ini dibawakan oleh The Stylistics. Tapi duet antara dua penyanyi legendaris ini juga keren banget. Aku juga suka judul “Stop, Look, Listen”.
PS: Seen it somewhere but I can’t recall.
DA: Istilah umum sih itu. Banyak digunakan.
Diana & Marvin/1973

15. Modern Nature – Sondre Lerche & Lillian Samdal
PS: Lagunya enaak. Sondre aku suka most of his songs. Too bad I missed his concerts. Suka bagian ini:
Oh, what a world this life would be
Forget all your technicolour dreams
Forget modern nature
This is how it´s meant to be

DA: Aku suka udah dari dulu lagu ini. Terus pas nonton film Dan in Real Life pengisi soundtrack-nya Sondre semua. Aku harap-harap cemas ada nggak ya lagu ini. Eh, ternyata ada di akhir film. Waktu scene wedding dan Sondre dengan Lilian juga muncul di scene sebagai personil wedding band.
PS: Wah. Aku belum liat filmnya *catet*
Faces Down/2002

16. Said Sadly – The Smashing Pumpkins & Nina Gordon
PS: Lagu ini aku baru aja denger di mobil temen. Kaget waktu diberi tahu ini lagu Smashing. Because that’s not how I remember Billy sings ya. Hehe. Ternyata memang yang nyanyi James.
DA: Aku selalu suka karya James Iha di Smashing Pumpkins. Memang sebagian nggak jadi hits.
PS: Aku suka dia di A Perfect Circle.
Bullet With Butterfly Wings (single)/1995

17. Tiada Kata – Indra Lesmana & Sophia Latjuba
DA: Di antara semua partner duet Indra Lesmana, aku paling suka duet dia dengan Sophia Latjuba. Suara Sophie itu khas sekali ya. Walaupun dia sebenernya nggak punya background nyanyi.
PS: Lagu ini enak ya tapi nggak terlalu catchy.
DA: Iya yah. Sebenarnya duet Indra Nania aku juga suka lagunya. Itu lebih catchy kayaknya. Tapi duet Indra Nania kurang cult. 😀
PS: Iya deh yang music snob.
Tiada Kata/1993

18. Good Morning Baby – Bic Runga & Dan Wilson
PS: Aku denger lagu ini dari OST American Pie waktu masih abg. Langsung suka.
DA: Ini lagu untuk kamu banget ya sebagai morning person.
PS: Tentunya. *jumawa* Now, when morning comes and my coffee is brewing, my smile is beaming.
American Pie: Music From The Motion Picture/1999

19. I Hope We Get to Love in Time – Marilyn McCoo and Billy Davis, Jr.
PS: Aku baru tau lagu ini dari list kamu. Dan suka. Tapi sampai sekarang belum sempet google sebenernya mereka ini siapa.
DA: Mereka pasangan suami istri dari grup The 5th Dimension *baru googling*
PS: Kamu tau lagu ini dari mana?
DA: Nggak sengaja juga. Biasalah aku kan suka berkelana ke blog-blog mp3, kebetulan ketemu sebuah postingan blog yang ada lagu ini. Terus iseng download, suka. Dan aku pernah denger juga lagu ini di-cover jadi reggae. Aneh sih kalau itu.
I Hope We Get to Love in Time/1976

20. The Night I Heard Caruso Sing – Everything But The Girl
PS: Ah, duo ini dipuja dimana-mana kan ya. Tapi aku barely know any of their songs. Huehueheu.
DA: Serius? Kan banyak hits mereka.
PS: Ya, tau hitsnya aja. Belum pernah tertarik punya dan denger album mereka.
DA: Aku milih lagu ini karena di lagu ini mereka duet bernyanyi bersama. Jarang-jarang.
Idlewild/1988

21. You and I – Wilco & Feist
PS: Lagunya aku suka, Feist aku suka banget, Wilco sampe sekarang belum bisa suka. Lagu ini aku juga taunya dari kamu.
DA: Aku nggak ngikutin Wilco tapi aku ngikutin Feist .
PS: Sama.
DA: Dan lagu ini salah satu kolaborasi Feist yang aku suka. Lagu cinta yang yang nggak berbunga-bunga namun terasa nyata dan jujur.
PS: *angguk angguk setuju*
Wilco (The Album)/2009

22. Car Crash – Josh Rouse & Paz Suay
PS: Josh Rouse pertama denger album Subtitulo.
DA: Iya, itu album pertamanya di Spanyol kalau nggak salah. Nah, di lagu ini duet dengan pacarnya orang Spanyol.
PS: Oh, itu pacarnya ya. Eh salah…his fiance. Paz Suay is Josh’s Fiancée. She is a talented artist who did the artwork for Bedroom Classics Vol. 2 & Subtitulo. *abis wiki* Jadi ini pasangan seniman ya.
She’s Spanish, I’m American/2007

23. Chovendo na Roseira – Antonio Carlos Jobim & Elis Regina
PS: Nah ini sumbanganku. I love Jobim. I’m a sucker for anything he makes. Satu dari lima lagu Jobim favoritku, ini nomer satu.
DA: Lagu ini nggak gitu populer ya. Pertama denger lagu ini dimana?
PS: Dari albumnya, Elis & Tom. Waktu itu aku beli CD-nya.
DA: Aku baru tau Jobim pernah buat album sama Elis. Selama ini aku kira Jobim hanya buat album dengan Astrud. Ternyata dia pernah ‘selingkuh’ ya.
PS: Mungkin karena Astrud keseringan menduakan dia sama Stan Getz.
Elis & Tom/1974

24. Je t’aime… moi non plus – Serge Gainsbourg & Jane Birkin
PS: To make a playlist on duos and not have this song would totally wronged it. Selain musical icons, they’re fashion icons as well. Waktu aku harus cari image buat lagu ini kirain akan gampang. Memang sih tapi hampir semuanya erotis. Which is fine, but hey…terus akhirnya nemu foto yang menurutku very sweet ini. Langsung print dan pajang di meja kantor. Hehe
DS: Iya, lagu ini fenomenal ya. Bagian mendesahnya itu lho.
PS: Kira-kira direkam di studio atau…?
Jane Birkin/Serge Gainsbourg/1969

25. In the Sun – She & Him
PS: Ini (mantan) idolamu yah.
DA: Iya, sebelum jadi idola umum para remaja pria sekarang ini.
PS: Aku sebenernya kaget pas pertama denger Zooey nyanyi. She’s so cute tapi suaranya gede banget.
DA: Iya, suaranya sebenernya dibilang bagus sih gak ya tapi khas.
PS: Aku pernah denger versi live-nya, malah semakin ngakak denger suaranya. 😀
DA: “In the Sun” sendiri aku suka dari pertama denger. Plus di videonya eksploitasi berdurasi 3 menit dari kekiyutan Zooey.
Volume Two/2010

26. Heard It On The Radio – The Bird and The Bee
PS: Aku ingat tahun lalu waktu aku lagi dinas kerja di Jakarta, temenku mengirimkan CD ini. Dan semua lagu dalam album A Tribute to Darryl Hall and John Oates rasanya hampir semua aku suka. Jadi soundtrack 2010 aku pokoknya.
DA: Dan lagu ini adalah satu-satunya lagu ciptaan mereka sendiri di album tersebut. Tapi rasanya kayak lagu Hall and Oates yang mereka cover yah. Jenius.
Interpreting the Masters Volume 1: A Tribute to Daryl Hall and John Oates/2010

27. Guilty – Barbra Streisand & Barry Gibb
PS: Lagu ini aku sering banget denger waktu kecil. My dad was into The Bee Gees.
DA: Mamaku juga penggemar berat The Bee Gees. Anehnya aku baru denger lagu ini. Tapi ini memang duet dengan Barry bukan The Bee Gess-nya.
PS: Oh iya? I thought sama Bee Gees-nya.
DA: * googling * Oh, ternyata yang nyiptain lagu mereka bertiga (semua anggota The Bee Gess) tapi yang nyanyi memang atas nama Barry saja.
Guilty/1981

28. Being Boring – Pet Shop Boys
PS: Don’t really listen to Petshop Boys tapi lagu ini suka banget.
DA: Aku juga. Katanya ini salah satu singel terbaik dari mereka dan aku setuju.
PS: Setuju juga.
Behaviour/1990

29. Happiness – The Weepies
DA: The Weepies, salah satu duo husband and wife favoritku.
PS: Mine too. Dan aku pilih lagu ini karena I’m currently happy. Dulu tau The Weepies dari temen kuliah, terus suatu hari lagi nonton serial tv Dirty Sexy Money tiba-tiba ada mereka, mainin lagu mereka “Somebody Loved”.
DA: Aku juga kaget ada The Weepies di serial itu. Tadinya mengira mereka tipe band yang nggak akan muncul di televisi nasional.
Happiness/2003

30. Clowns – Goldfrapp
PS: Lagu ini ada di dalam album Goldfrapp Seventh Tree yang konon kurang begitu sukses. But this is actually my favorite album of them.
DA: Aku nggak ngikutin Goldfrapp cuma tau hits-hitsnya aja. “Clowns” kenapa jadi paling favorit?
PS: Bimbang sih sebenernya antara dua lagu. Tapi nggak tau kenapa pas masukkin list milih “Clowns”.
DA: Lagunya cinematic yah.
PS: Iya and I think it’s about breast implant..
Seventh Tree/2008

31. Sayang – Chrisye & Hetty Koes Endang
DA: Aku pertama kali denger lagu ini di sebuah mushroom session di Batu Karas. Nggak sengaja keputer lagu ini dan temenku yang sedang under substance mengulang terus sampai hampir menangis terharu karena menurutnya lagu ini begitu enaknya. Dan setelah beberapa kali diputar, saat itu aku merasa lagu ini enak banget.
PS: Pertama kali denger lagu ini di kantor. Suatu hari aku lagi dengerin RATM all morning. Lagi rush hour gitu, tapi lama-lama jadinya telinga capek juga. Akhirnya request ke temen kantor something soothing, terus dipasang lagu ini dan langsung suka banget.
DA: Padahal sekilas duetnya janggal ya. Aneh aja sama Hetty Koes Endang.
PS: Iya, kalau dilihat hanya dari judul dan penyanyi dan nggak denger lagunya, I’ll prolly skip it. 😀
Nona/1984

32. For All We Know – The Carpenters
DA: The Carpenters kan terkenal sebagai salah satu produsen terbesar lagu-lagu pernikahan. Lagu ini menjadi ranking 1 di antara lagu-lagu pernikahan dari The Carpenters.
PS: Nah, kebalikan kamu. Aku sukanya lagu-lagu sedih dari The Carpenters seperti “Superstar”, “Goodbye to Love” dan “I’m Still Not Over You”. Tapi bukan berarti aku nggak suka love songs mereka ya. Favorit sih tetap “Close to You”. Klise yah. Maybe I am.
DA: Yang klise-klise itu kan sudah terbukti kebenarannya.
PS: Ah. How true.
Carpenters/1971

33. On The Beach Boys Bus – Bill Wells & Maher Shalal Hash Baz
DA: Aku sengaja pilih lagu ini untuk penutup playlist kita. Lagu yang singkat dan sederhana namun memikat.
PS: Lagunya enak banget. Never heard of it before. Have no idea who they are. Tapi suka, suka, suka.
DA: Apa yang kamu bayangin saat denger lagu ini?
PS: Peace and contentment. Membuat senyum.
Osaka Bridge/2006

Pratiwi Sasotya is a morning person who eats breakfast menus for dinner, while Dimas Ario is a devoted mixtape maker. They met 6 years ago through the hippest blogging site circa early 2000, Multiply.com, (she secretly still thinks so, he moved on to blogspot.com). Both have firm fixation towards good pop songs, catchy songs with no pretensions. No guilty pleasures when it comes to good tunes.

___________________

♫ Radio streaming live from 8-10 PM http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls. Or download the whole playlist here

Upcoming show/exhibitions*:
– July 20 | Exhibition: Kemir (Program Director of OZ Radio Bali)
– July 27 | Exhibition: Coki Singgih (rock-n-roll entrepreneur)
– August 03 | Exhibition: Adi Cumi (frontman of Fabel, singer of Raksasa, storyboard artist)
– August 10 | Exhibition: Tony Tandun (art director/graphic designer cum photographer/video artist)
And more shows and exhibitions by Sasa Serban, Anto Arief, etc.

See y’all again next Wednesday!

Boozed, Broozed, and Broken-boned,
RUDOLF DETHU
*subject to change
____________________

The Block Rockin’ Beats
Curator: Rudolf Dethu
Every Wednesday, 8 – 10 PM
The Beat Radio Plus – Bali, 98.5 FM

120 minutes of cock-melting tunes.
No bullcrap.
Zero horse shit.
Rad-ass rebel without a pause.

Shut up and slamdance!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top