search

FONDASI PRAKTIK SELEBRITAS ENERJIK

Mengapa yang benar itu "praktik" tapi justru "apotek" itu salah?
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Foto: UIN Sutha

Cukup terhenyak juga ketika beberapa hari silam saya masih menemui isu klasik penulisan “praktek” di sebuah klinik masyhur di Denpasar di plang besarnya yang menjabarkan detail Praktek Dokter Bersama.

Sejauh yang saya ingat, bahkan pada 2014 pun topik kerancuan berbahasa ini telah bersliweran di Twitter. Para pemerhati bahasa lintang pukang meluruskan bahwa yang baku adalah “praktik” dan bukan “praktek”.

Secara etimologi, kemungkinan kata “praktik” ini diserap langsung dari bahasa Prancis 𝘱𝘳𝘢𝘵𝘪𝘲𝘶𝘦 atau dari bahasa Belanda 𝘱𝘳𝘢𝘤𝘵𝘪𝘤𝘶𝘮, bisa juga dari bahasa Latin Akhir 𝘱𝘳𝘢𝘤𝘵𝘪𝘤𝘰. Saya belum menemukan sumber paling sahih yang bisa dijadikan acuan. Yang jelas, yang baku menurut KBBI adalah “praktik”.

Bagaimana dengan “apotik”? Dari apa yang pernah saya lihat di di seantero Denpasar, tampaknya telah berlimpah yang mahfum bahwa yang benar itu “apotek”.

Berikut daftar kata-kata non-baku dan baku yang dicomot dari bahasa asing, cukup mirip-mirip, serta masih sering membuat bingung khalayak:

Praktek ❌ Praktik ✔️
Aritmatika ❌ Aritmetika ✔️
Resiko ❌ Risiko ✔️
Apotik ❌ Apotek ✔️
Diskotik ❌ Diskotek ✔️
Tehnik ❌ Teknik ✔️
Atmosfir ❌ Atmosfer ✔️
Atlit ❌ Atlet ✔️
Analisa ❌ Analisis ✔️
Diagnosa ❌ Diagnosis ✔️
Realita ❌ Realitas ✔️
Selebriti ❌ Selebritas ✔️
Teoritis ❌ Teoretis ✔️
Ekstrim ❌ Ekstrem ✔️
Pondasi ❌ Fondasi ✔️
Kwalitas ❌ Kualitas ✔️
Eksport ❌ Ekspor ✔️
Karir ❌ Karier ✔️
Milyar ❌ Miliar ✔️
Obyek ❌ Objek ✔️
Subyek ❌ Subjek ✔️
Energik ❌ Enerjik ✔️

Nah, jika memperhatikan foto yang ditampilkan di sini, tentu menarik sebab satunya (apotek) benar satunya (praktek) justru cemar 🙂

• Baca juga MENJUDULI ALBUM & MENAJUKI TEMBANG: PETIK GANDA ATAU MIRING?

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top