
Kita masuk kisah pendek ke-4 soal rock-n-roll maksimum Bali di masa awal.
Sebelumnya, foto ini sempat diunggah oleh kawan saya tapi saya kembali naikkan karena saya pikir lebih wowza jika dibarengi dengan narasiâthe art of storytelling!
Iya, imej ini kemungkinan akhir 2001 atau awal 2002. Lokasinya di Cafe Luna, Seminyak. Acaranya The Beat Rock Fest edisi ke-2. Yang manggung kala itu adalah band saya, Emocore Revolver, Lolot, serta SID.
Emocore adalah proyekan hura-hura antara saya dengan Lolot. Didirikan untuk merespons album kompilasi kolektif terbitan 1999 (atau 2000? Lupa) bertajuk 100% Attitude: A Definitive Guide to Rock ‘n’ Roll Radio Stars.
Tadinya saya cuma semacam salah satu konseptor bagi album tersebut: membuatkan nama grup Emocore Revolver serta menuliskan lirik untuk Lolot. Tapi kemudian Lolot memaksa saya untuk mengambil alih posisi vokal.
“Nasklenk, Lot, aku ndak bisa nyanyi.”
“Ini gak nyanyi kok, Dek, cuman teriak-teriak aja.”

Memang, konsep Emocore bukan bersenandung tapi lebih ke rapcore. Bayangkan campursari antara Rage Against the Machine dengan Beastie Boys. Lolot menyeret saya menjadi seksi koar-koar karna lirik yang saya tulis untuk dia (dalam Bahasa Inggris) tak sanggup ia brojolkan. Ultra belepotan. Makanya lalu dilimpahkan ke saya. Hihi.
Emocore formasi rekaman selain saya pada vokal, Lolot gitar & vokal, Yudi gitar, Martin (?) bas, dan Kadek Astina drum. Ketika konser formasinya sedikit berganti jadi Dedut drum dan Tokes bas.
Walau genre Emocore tergolong aggro namun dandanan biduannya duh gusti glam: padu padan busana Bryan Ferry/Dave Gahan/Duran Duran, serta Strummer/Simonon plus sedikit Setzer/Phantom/Rocker. Alias Glampunkabilly.
#MaximumRocknrollMonarchy
⢠NB: untuk mendengarkan tembang Emocore Revolver “Confrontational Behaviour” silakan klik https://soundcloud.com/bobby-mandela/tracks (trims banyak, Bob, sudah susah-susah mendokumentasikan lagu ini ke jagat maya!)