search

PELEBURAN KATA, PELULUHAN FONEM & HUKUM KPST

Huruf pertama “k”, “p”, “s”, dan “t” yang diikuti vokal akan luluh jika mendapat awalan meng- atau peng-.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Sebelum membuka hari dengan memaki-maki anggota DPRD Bali yang egosentris serta miskin empati pada petugas medis dan rakyat jelata, ayo coba asah kemampuan Bahasa Indonesia sejawat sekalian. Mana yang benar:

  1. mencontek atau menyontek
  2. mempengaruhi atau memengaruhi
  3. mengkontrak atau mengontrak
  4. mensejahterakan atau menyejahterakan
  5. mempaku atau memaku
  6. mempertinggi atau memertinggi
  7. memperhatikan atau memerhatikan
  8. mempercayai atau memercayai
  9. mengkonsolidasi atau mengonsolidasi
  10. mempunyai atau memunyai

Yang tepat:

  1. menyontek
  2. memengaruhi
  3. mengontrak
  4. menyejahterakan
  5. memaku
  6. mempertinggi
  7. memperhatikan
  8. memercayai
  9. mengonsolidasi
  10. mempunyai

Bahasa memang bukan ilmu pasti, namun ada pola-pola tertentu yang konsisten. Aturan peluluhan fonem pada pembentukan kata berimbuhan meng- dan peng- sebagai berikut:

  1. Huruf pertama kata dasar berawalan “k”, “p”, “s”, dan “t” yang diikuti oleh vokal akan luluh jika mendapat awalan meng- atau peng-. Contoh: mengontrak (kata dasar: kontrak), memercayai (kata dasar: percaya), menyejahterakan (kata dasar: sejahtera), dan menari (kata dasar: tari).
  2. Huruf pertama kata dasar berawalan “p” yang diikuti oleh konsonan tetap akan luluh jika mendapat awalan peng-. Contoh: pemroses (kata dasar: proses), pemrogram (kata dasar: program), dan pemrotes (kata dasar: protes).
  3. Pengecualian diterapkan untuk dua bentuk: “mempunyai” dan “mengkaji”. “Mempunyai”, seyogianya “memunyai”, dianggap lebih mudah diucapkan, gampang diterima oleh pengguna bahasa Indonesia. “Mengkaji” (mempelajari, menyelidiki) dibakukan untuk membedakan dengan “mengaji” (membaca atau mempelajari Alquran).

Bagaimana dengan GBLKNTL? Ia merupakan adjektiva alias kata sifat yang melebur menjadi satu—ditulis dengan gaya masa kini, khas seni jalanan. Nah, GBLKNTL merupakan padu padan antara “goblok” dengan “kontol”. Predikat tersebut ditimpakan kepada spesies dengan kecerdasan kurang memadai (bodoh, dungu, bego, dogol) serta diiringi watak memuakkan, membuat kesal, mengundang rasa jijik.

Contoh penggunaan: Anggota DPRD Bali yang merampas hak petugas medis dan rakyat jelata dalam rapid test COVID-19 pantas dicap GBLKNTL.

💧 Baca juga SINGKATAN DAN AKRONIM.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top