search
RNRX-JT

ROCK-N-ROLL EXHIBITION: JASON TEDJASUKMANA

Rock-n-Roll Exhibition, eps 18 Nov 2009 feat. Jason Tedjasukmana.
Familiar gak dengan pidato---atau tepatnya caci maki---berikut:"...And that goes for all you punks in the press That want to start shit by printin' lies Instead of the things we said That means you Andy Secher at Hit Parader Circus Magazine Mick Wall at Kerrang Bob Guccione Jr. at Spin, What you pissed off cuz your dad gets more pussy than you? Fuck you Suck my fuckin' dick..."Iya, tepat sekali, sumpah serapah di atas adalah penggalan dari tembang Get in the Ring dari Guns N’ Roses. Lagu yang aslinya ditulis oleh Duff McKagan---tadinya diberi judul Why Do You Look at Me When You Hate Me---dan merupakan bagian dari album Use Your Illusion II rilisan 17 September 1991 tersebut jelas sekali menggambarkan kekesalan Axl Rose dkk terhadap segepok media macam Circus, Hit Parader (khususnya Andy Secher), Kerrang (utamanya Mick Wall), serta Spin (yaitu Bob Guccione Jr.). Apa pasal?
Edition: November 04, 2009Rock-n-Roll Exhibition: MARLOWE BANDEMAir Guitar.Sex.Drugs.Rock N' Roll:: Playlist, notes, and photos, written and handpicked by Marlowe Himself :: ...For me, Rock n' Roll is not so much a phenomenon about sex and illicit substances; its always been more about the frequent playing of an air guitar dancing, heartrending, and pretending the larger-than-life strumming, plucking and picking motions of an imaginary rock-style electric guitar.... ...Yet again, for me, the fanciful mental image to sex someone up and occasional experimenting of drugs is more a reality of (my) daily life... For the burden of a good earth, here we go...
Sebagian barangkali mahfum bahwa asal muasal nama AC/DC bermula gara-gara Angus dan saudaranya, Malcolm Young, melihat inisial "ac/dc" di mesin jahit saudara perempuannya, Margaret Young. TAPI saya yakin hampir nihil yang tahu sejarah bagaimana logo klasik AC/DC bermula. Saya jamin cuma sedikit bisa bercerita tentang awal mula simbol "samber geledek" itu. Saya juga baru ngeh kok. Begini kisahnya...
27ForeverClub
Iya, 27 tahun adalah usia ideal untuk mati. Lihat Kurt Cobain. Atau Jimi Hendrix. Atau Jim Morrisson. Ketiganya mangkat ketika menginjak usia 27 tahun, umur yang menurut perspektif normal justru dikategorikan "produktif", sedang segar-segarnya untuk bergiat melakoni hidup. Fenomena ganjil "wafat di usia 27" yang banyak terjadi pada musisi rock ini oleh pengamat subkultur diistilahkan dengan 27 Club---sebagian menjuluki sebagai Forever 27 Club.
Edition: October 28, 2009Rock-n-Roll Exhibition: ATHRON MCCANNWhy Sing It When You Can SCREAM IT!:: Playlist, intro, song descriptions, and (most) photos, written and handpicked by Athron Himself :: ...Paying respect to those who know how to get their point across…
Yang masih diingat oleh Donald P. Brautigam agak samar adalah, suatu hari di pertengahan tahun 1985, Don diminta oleh manajemen Metallica untuk mendesain sampul album Master of Puppets. Tanpa secuilpun sempat mendengarkan "colongan" tembang-tembang dari album yang kini menjadi salah satu jejak monumental thrash metal, Don berangkat mengerjakannya menggunakan medium acrylic, airbrush dan paintbrush. Artis lulusan The School of Visual Arts tahun 1971 ini cuma butuh 3 hari untuk menyelesaikannya (seraya mengerjakan projek komersial lainnya).
Jangankan untuk skala lokal Bali, dalam lingkup nasional sekalipun cuma ada sedikit band yang mampu melewati satu dasa warsa. Superman Is Dead (SID) adalah satu dari segelintir kelompok musik yang sanggup eksis bukan hanya melewati rentang sepuluh tahun tapi juga, hebatnya lagi, dengan personel yang sama, tak berubah, sejak awal berdiri.
Foto kiri: Patti Smith saat CBGB ditutup pada 15 Oktober 2006CBGB memang sudah tutup usia pada 2006. Klub legendaris tersebut, menurut sang pendiri, Hilly Kristal, rencananya dipindah ke Las Vegas. Tapi dia keburu meninggal. Saya kurang tau apa akhirnya jadi dipindah ke Vegas apa tidak (maybe you guys know?). Namun tepat di lokasi dimana CBGB dulu berada, 315 Bowery, Bleecker Street, Manhattan, New York City; sekarang sudah diambil alih oleh John Varvatos, salah satu desainer pakaian terpanas di Amrik saat ini---yang belakangan juga nyumbang rancangannya untuk Converse kelas premium (dengan label: Converse by John Varvatos) yang tentu saja harganya lebih mahal dari biasanya.
Pada 3 Februari 1959 terjadi sebuah kecelakaan pesawat terbang di sekitar Clear Lake, Iowa, Amerika Serikat. Musibah tragis itu merenggut nyawa tiga musisi terkenal di era tersebut yaitu Buddy Holly, Ritchie Valens serta J.P. Richardson a.k.a The Big Bopper. Bisa jadi karena 3 artis yang mempunyai nama besar tewas sekaligus secara bersamaan maka gelagat pesimistik langsung menyeruak di banyak orang seolah serentak menyimpulkannya sebagai: the day the music died.
Jika belakangan ini anda berkunjung ke Bali anda pasti akan cukup sering berpapasan dengan anak muda yang menyisir klimis rambutnya, pekat mengingatkan pada gaya rambut Elvis Presley atau para personel Stray Cats, atau konseptor Social Distortion, Mike Ness. Tahukah anda bahwa gaya rambut---yang juga sempat dipakai sebagai identitas khas oleh The Changcuters---itu memiliki sebutan spesifik bertajuk Pompadour?

rudolfdethu

[instagram-feed feed=1]
Scroll to Top