Tonite! Wednesday, November 17, 2010; 8-10 PMR-n-R Exhibition [mini version]: BONNY SIDHARTAMy Playlust---Nothin' but a Nosebleed, Helleluyah!:: Introduction and playlist, written and handpicked by Bonny Himself :: ...Well, ketika ditodong Gus Cuk a.k.a. Dethu untuk mengisi program The Block Rockin' Beats jujur agak kaget plus bingung; kaget kenapa gue bisa diajak (tengkyu Gus) dan bingung mau mengisi playlist apa ketika sadar waktu tinggal sehari lagi---sementara gue belom bikin playlist apa-apa... hehehe... Bingung! Ya, bingung, karena belakangan mayoritas musik yang keluar masuk kuping dan kepala gue mayoritas didominasi musik-musik berdaya ledak tinggi dan terlalu monoton untuk orang lain (walaupun tidak semonoton SURGA). Dan maafkan sebelumnya kalau playlust yang gue buat ini kurang cocok untuk didengarkan di kala malam... Btw, lagu-lagu yang gue pilih sekarang ini kebetulan lagu-lagu yang ada di dalam iPod gue, jadi gak semuanya ada kedekatan emosional sama gua, hanya sekedar suka ajah (sorry yah Thu, gue mengakui kalo gue pemalas). Dan maaf juga dalam pemilihan playlust ini gue dalam keadaan 100 persen SADAR... Sekali lagi maaf. But, hey, fuck that! Ini giliran gue, jadi suka atau gak suka, selamat menikmati! \m/ HAIL \m/ ♪♫♬ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Tonite! Wednesday, November 10, 2010; 8-10 PMR-n-R Exhibition [mini version]: SAMACKThe Self-Destrukt Hit List:: Introduction, playlist and photos, written and handpicked by Samack Himself :: Terus terang, ternyata tidak mudah bikin list yang berisi singel-singel favorit dari bermacam band. Setidaknya itu berlaku bagi saya, yang cenderung lebih mengapresiasi sepaket album daripada butiran lagu. Jika saya malas dan putus asa, mungkin list ini akan berisi semua lagu dari tiga album awal Metallica, atau semua lagu dari album The Wall-nya Pink Floyd, atau semua track yang ada di Mellon Collie and The Infinite Sadness-nya Smashing Pumpkins. Tapi syukurlah hal itu tidak saya lakukan, karena pasti dianggap menyebalkan di mata sang empunya program ini... Akhirnya, saya sempatkan membongkar file dan rak untuk mencari (kembali) lagu-lagu yang saya suka dan gilai selama hidup saya ini. Proses hunting lagu ini saya lakukan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jadi saya yakin pasti ada beberapa lagu yang luput dari memori dan pantauan. Tapi biarlah. Saya coba trik sederhana; konon jika hunting dimulai dari band favorit, lalu menuju ke album favorit, biasanya akan sampai pada satu lagu yang paling favorit juga. And it really works for me. Hasilnya sekarang ada 33 lagu yang saya susun secara acak---kecuali lagu pertama dan terakhir yang saya desain supaya tampak seperti 'live', haha... Beberapa lagu memang memiliki histori dan cerita spesial, sebagian lagi saya pilih karena musiknya emang keren aja dan bikin saya bersemangat. Oya, list lagu ini kebanyakan emang cadas dan 90an sih---tapi selalu ada ruang kok bagi lagu-lagu yang pop dan lembut, dari jaman lawas maupun era kekinian. Sekalipun saya saya cukup terbuka pada segala jenis musik, toh saya masih bangga menyebut diri saya sebagai seorang metalhead. Eits, metalhead?! By the way, saya mungkin orang yang paling durhaka pada root metal. Sebab, sejujurnya saya tidak pernah benar-benar terpukau pada Sabbath, Motörhead atau Slayer yang sering diagung-agungkan oleh banyak kawan saya itu. Jadi tiga band supermetal itu tidak ada dalam list ini. Jadi silakan menggugat kadar ke-metal-an saya hari ini... Well, menyusun list seperti ini ternyata menyenangkan dan seperti berbagi pengalaman. Duh, rasanya sebentar lagi saya akan kecanduan untuk menyusun list atau malah nekat bikin mixtape. Tapi please, jangan tanyakan lagi apa playlist saya ketika menyusun list ini...Plug. Play. Enjoy.♪♬ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Edition: April 07, 2010Rock-n-Roll Exhibition: INDRA AMENG33 Songs of My Monday Mayhem Playlist:: Playlist, intro, song descriptions, and (a few) photos, written and handpicked by Ameng Himself :: Playlist ini spesial saya siapkan untuk dimainkan pada acara Monday Mayhem di bar legendaris, Parc, enam tahun yang lalu. Pertama kali saya diundang main sebagai Guest DJ di Monday Mayhem oleh Nasta Sutardjo pada tanggal 1 Maret 2004, saya langsung berpikir untuk mainin set list yang saat itu belum diputarkan di Parc. Idenya adalah memutarkan lagu-lagu yang bisa bikin suasana ramai hingar-bingar, bisa sing-along, dan teriak-teriak bersama. Untuk itu saya perlu musik yang keras, bikin semangat, sekaligus juga lagu-lagu yang bisa dinyanyiin bareng-bareng. Karena itu saya memilih membuat spesial set tribute untuk era 80s glam metal dan hair metal band setiap main di Parc. Era rock yang menghasilkan banyak lagu-lagu anthemic, yang bikin anak-anak muda di tahun 80an pengen nge-band dan punya rambut gondrong. Masa 80an ini jadi salah satu periode yang menyenangkan buat saya. Semasa masih di kelas 4 Sekolah Dasar tahun 1984, saya suka nginep di rumah kakak sepupu saya di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dia mengkoleksi banyak kaset-kaset album rock dari mulai Kiss, Rush, Iron Maiden, Van Halen dan masih banyak lagi lainnya. Dari situ, saya suka mendengarkan kaset-kasetnya dan mulai mengidolakan band-band tersebut, sampai ikutan mengkoleksi kaset-kaset keluaran Team Records dengan titel Rockline, Aquarius, Yess, dll. Berlanjut dengan beli majalah Vista yang banyak memuat foto-foto dan berita band-band rock idola saya, beli poster band, beli kaos band di Ratu Plaza, dan ikut nonton konser di Bulungan. Lagu-lagu dari band-band inilah yang jadi soundtrack masa ABG saya. Gara-gara kakak sepupu saya ini, saya lebih banyak menghabiskan masa remaja mendengarkan lagu-lagu Motley Crue, Iron Maiden, Metallica, Anthrax, dkk, dan bukan Duran-Duran atau Spandau Ballet. Kembali ke Parc, saat pertama main di Parc dengan playlist ini, saya meminta sebuah mikrofon, yang awalnya saya pergunakan untuk berbicara sedikit membuka set sebelum lagu pertama diputar, dan baru kemudian mikrofon dibuka untuk siapa pun yang ingin ikut bernyanyi. Kemudian keterusan menjadi kebiasaan untuk selalu menyediakan mikrofon setiap main. Setelah sempat dua kali main sebagai DJ amatiran, rasanya garing juga main sendokiran..., baru kemudian saya ajak Indra Tujuh (yang punya selera sama dan emang DJ beneran hehehe) sebagai partner untuk mainin playlist ini, dan jadilah duet DJ Duo Indra sebagai spesialis lagu-lagu era 80s glam metal dan hair metal band di Parc. Playlist ini saya dedikasikan untuk Monday Mayhem, teman-teman yang mengenang masa muda di tahun 80-an, juga untuk berbagi kepada mereka yang nggak ngalamin era rock 80an dan tentunya untuk menghibur hati yang luka hehehe... PS: Oh ya, terima kasih pada partner saya, Agent Virgo Ago Go yang mengusulkan pada saya agar men-share playlist ini di program The Block Rockin' Beats.
DOMESTIC GROOVE ~ Celeb's Chosen Seven is my biweekly column in The Beat (Jakarta) mag. Basically it's an interview via e-mail which focuses on small, intimate, domestic stuff; what Indonesia's public figures are really into, musically speaking. For the fourth edition I went upclose-and-personal with Bondan Prakoso.
Tonite! Wednesday, October 20, 2010; 8-10 PMUpcoming R-n-R Exhibition: VEROLANDChop-N-Roll: My On-The-Go Playlist:: Introduction and playlist, written and handpicked by Vero Himself :: Saya sangat kaget ketika membaca email dari Mr. Dethu kemarin yang mengingatkan saya harus mengirim list lagu-lagu pilihan saya dalam dua hari. Memang beliau sudah meminta saya dari beberapa bulan lalu, tapi somehow ada saja kerjaan yang mengganggu ketika saya mau mulai memilih lagu dari iPod model primitif saya. Berikut adalah playlist dari on-the-go-2 dalam iPod saya yang layarnya penuh guratan dan bercak oli; sering dipasang di workshop saya, biasa terdengar di antara bunyi batu gerinda yang beradu dengan pipa baja, tumbukan palu yang menghajar plat aluminum setebal 2mm (lebay...). Keras? Belum tentu, seperti halnya workshop saya yang kadang super berisik tapi kadang sunyi, pilihan musik saya tidak terpatok pada satu genre. Yang penting bagi saya, kadang bisa memompa semangat, tapi kadang juga menurunkan emosi ketika salah satu tukang las salah potong pipa. ♬ ♪ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Tonite! Wednesday, 2010; 8-10 PMBraggadocio Manifesto: Fight for Your Right to Party & Party for Your Right to FightSouth Bronx to South Central. East Coast meets West Coast. Brooklyn, Compton, till East Orange a.k.a. Illtown. Planet Rock via Kraftwerk. Malcolm X in full-effect. Farrakhan, Universal Zulu Nation, forever phat rezpect. Smith and Wesson, M16, snitchin', dissin', hustlin', gangsta-rappin'. B-boys, fly girls, here's amateur, simple and short---but hot---Hip Hop chronicles... » Radio streaming live http://111.68.113.198:9850/listen.pls
Rilis pers mengenai album kompilasi band-band lokal Bali yang kerap beraksi di Twice Bar/Maximum Rock 'N Roll Monarchy ini sejatinya adalah materi lama, walau tak juga bisa dibilang sudah usang. Sengaja tetap saya tampilkan di situs pribadi saya ini demi mendokumentasikan perspektif yang pernah saya tuangkan agar menjadi lebih rapi, tak lagi berceceran tak beraturan, bisa menjadi arsip yang sahih lagi sinambung.
Edition: January 26, 2010Rock-n-Roll Exhibition: ROBI NAVICULAJourney of a Spiritual Junkie:: Playlist, notes & (some) photos, handpicked & written by Robi Himself :: Perjalanan ini mewarisi jejak-jejak. Ada jejak yang diingat, ada yang terlupakan. Setiap jejak melahirkan pengetahuan dan pengalaman, yang membentuk si Spiritual Junkie menjadi sosok yang kukenal seperti sekarang. Dia itu moody. Dia menjadikan musik bak agama; untuk mengobati luka dan merayakan cinta. A journey to celebrate life!
Tonite! Wednesday, July 14, 2010; 8-10 PMUpcoming R-n-R Exhibition: HERU WAHYONOThe Jumper Stomper:: Introduction and playlist, written and handpicked by Heru Himself :: Hola! Berikut ini adalah sederetan tembang-tembang yang selalu melekat di benak saya, setidaknya sampai sekarang. Beberapa juga merupakan pengaruh yang cukup kuat di kedua grup musik saya, sedangkan sebagian lagi adalah sederetan nada dan irama yang mampu mencuri perhatian dan memori di otak saya karena unik dan menarik. Ada juga yang mengingatkan saya ketika masih bercengkrama dengan teman-teman saya dulu di jalanan Gondomanan, yang mana latar belakang musik mereka berbeda-beda (tentu saja waktu itu saya masih, ehm, abal-abal nan labil... LOL ). Bahkan, ada juga yang datang dari masa puber saya di Kuta, Bali. Tembang-tembang ini ada yang datang begitu saja, entah dari seorang kenalan traveler, dari teman yang lama di luar negeri, dari seseorang di bar, teman nongkrong, atau dari sebuah pengeras suara di suatu tempat. Ada juga yang sengaja secara mati-matian siang malam saya cari sampai dapat, dan sebagainya. Sebenarnya, ini hanyalah sebagian kecil, sebab bila saya harus jabarkan semua, kita harus pergi ke dokter bedah otak. So boyz and galz, are you ready for da ride? Vamos!
3 tahun setelah meluncurkan tembang eklektik nan fenomenal bertajuk Kroncong Protol dari album Unity yang notabene sanggup merekonstruksi perspektif anak muda terhadap musik Keroncong, lalu mengorganisir sendiri pertunjukan penghormatan untuk sang maestro Keroncong yang baru saja wafat, “Tribute to Gesang”, pada 16 Juni silam di Bentara Budaya, Jakarta; kini Bondan Prakoso menggebrak lagi dengan album paling mutakhirnya: For All.

rudolfdethu

[instagram-feed feed=1]
Scroll to Top