Rock-n-Roll Exhibition: SAMMY BRAMANTYO

Edition: August 04, 2010Rock-n-Roll Exhibition: SAMMY BRAMANTYORude Awakening of the Sultans of Satan with the Ace of Spades:: Introduction and playlist, written and handpicked by Sammy Himself :: Terima kasih sebelumnya kepada kakak saya yang sudah memperkenalkan musik-musik ‘setan’ seperti ini di masa kecil saya, dan juga mengajarkan bagaimana memainkan lagu Metallica One waktu pertama kali saya belajar bermain gitar kelas 5 SD. Tanpa musik seperti ini mungkin sekarang saya sudah menjadi pengurus Rohis atau kader PKS. Bertahun-tahun mendengarkan, mengkoleksi, dan memainkan lagu-lagu non mainstream, dan sekaligus bertahun-tahun itu juga bekerja di stasiun radio mainstream membuat lagu-lagu di playlist berikut ini mungkin akan terdengar cukup random. Catchy, memorable, sing-alongs, originality, and attitude. Itu menjadi poin-poin pemilihan saya malam ini. Saya tidak ingin menggempur pendengar dengan lagu-lagu keras tanpa ampun. Seperti kata Mille Petrozza dari Kreator pada sebuah wawancara, “Saya tidak selalu mendengarkan musik metal. Apabila melakukannya, mungkin sekarang saya sudah gila!”. Tapi buat saya apabila berawal dari metal, berakhir dengan metal. Enjoy!
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Edition: August 04, 2010

Rock-n-Roll Exhibition: SAMMY BRAMANTYO
Rude Awakening of the Sultans of Satan with the Ace of Spades


:: Introduction and playlist, written and handpicked by Sammy Himself ::

Terima kasih sebelumnya kepada kakak saya yang sudah  memperkenalkan musik-musik ‘setan’ seperti ini di masa kecil saya, dan juga mengajarkan bagaimana memainkan lagu Metallica One waktu pertama kali saya belajar bermain gitar kelas 5 SD. Tanpa musik seperti ini mungkin sekarang saya sudah menjadi pengurus Rohis atau kader PKS.

Bertahun-tahun mendengarkan, mengkoleksi, dan memainkan lagu-lagu non mainstream, dan sekaligus bertahun-tahun itu juga bekerja di stasiun radio mainstream membuat lagu-lagu di playlist berikut ini mungkin akan terdengar cukup random. Catchy, memorable, sing-alongs, originality, and attitude. Itu menjadi poin-poin pemilihan saya malam ini. Saya tidak ingin menggempur pendengar dengan lagu-lagu keras tanpa ampun. Seperti kata Mille Petrozza dari Kreator pada sebuah wawancara, “Saya tidak selalu mendengarkan musik metal. Apabila melakukannya, mungkin sekarang saya sudah gila!”.

Tapi buat saya apabila berawal dari metal, berakhir dengan metal. Enjoy!

The Playlist:


01. Down – Lifer

Album Nola merupakan album pertama sekaligus masterpiece dari band ini. Pengaruh Black Sabbath dan Saint Vitus berhasil ditransformasikan menjadi sesuatu yang lebih kasar dan heavy.
Album/Year Released: Nola/1995

02. Mastodon – Divinations
Waktu Mastodon memberitahu media bahwa di album baru mereka—Crack The Skye—akan sedikit mainstream somehow saya tidak khawatir. Walaupun ada pengaruh pemberian judul album dengan kematian adik Brann Dailor, Skye Dailor, yang saya kira akan lebih ‘mellow’. Dan terbukti, Mastodon is now better than ever.
Crack The Skye/2009


03. The Bronx – Heart Attack American
Salah satu band hardcore punk modern favorit saya. Sangat mengingatkan pada semangat di lagu-lagu Black Flag. Lagu tanpa basa-basi ini adalah lagu pertama pada self-titled album pertama mereka juga. Vokal Matt Caughthran serasa meninju wajah saya, tetapi saya menikmatinya.
The Bronx/2003


04. S.T.U.N. – Annihilation of the Generations

S.T.U.N is a political, provoking, yet entertaining band. Lagu ini adalah sebuah anthem yang judul dan liriknya secara literal tepat untuk revolusi di Indonesia. Sayang sekali mereka sudah tidak bersama lagi.
Evolution of Energy/2003
~ Watch the video here


05. Kvelertak – Sultans Of Satan
Band Norwegia favorit saya saat ini. Kurt Ballou dari band Converge benar-benar seorang producer extraordinaire. Kvelertak berhasil menggabungkan beberapa komposisi yang sebetulnya sederhana menjadi sebuah lagu yang sangat unik, jenius dan out of the box.
Kvelertak/2010

06. Black Sabbath – Sweet Leaf
Kalau Black Sabbath adalah bapaknya stoner metal, maka lagu ini adalah anaknya yang paling nakal.
Master of Reality/1971
~ Saksikan si lamban & (mulai) tambun Ozzy pasca Black Sabbath, ditimpali gitaris Zakk Wylde, tampil di Moskow tahun 1989 di sini


07. Jeff Buckley – Grace

Berawal dari membawakan lagu-lagu cover version dari band-band seperti Led Zeppelin, Bad Brains, The Smiths, sampai Nina Simone, sampai akhirnya merilis album pertamanya, Grace, yang ternyata agak lebih alternatively folk-ish dari yang saya duga semula. I haven’t got the chance to hear his whole second album, Sketches for My Sweetheart the Drunk, but the first one was mind-blowing.
Grace/1994

08. Duo Kribo – Discotheque
Achmad Albar & Ucok Aka: “Tak kusangka, di sudut dunia serbuk narkotika slalu adaaaa….”
Saya: “Alaaaah.. om ini bisa aja” 😉
Duo Kribo Volume 1/1977


09. Danzig – Twist of Cain

Setelah dilihat-lihat eksplanasi saya sebelumnya sepertinya saya penyuka single pertama dari album pertama sebuah band, tapi ini murni hanya kebetulan saja berdasarkan playlist malam ini. Twist of Cain memperdengarkan pengaruh Black Sabbath yang kental. Sebagai penggemar Sabbath, mungkin ini alasan kenapa saya langsung relate dengan lagu ini.
Danzig/1988


10. Municipal Waste – Massive Aggressive
Some call it thrash metal, I call it party music. Gerombolan pemabuk dari Virginia ini memang benar-benar tau caranya untuk bersenang-senang. Single Massive Aggressive ini saya pilih karena buat saya karena lagu ini salah satu yang paling unik dari sekian lagu mereka. Lagu yang paling pelan di albumnya yang justru paling panjang sing-along-nya dan paling memorable.
Massive Aggressive/2009

11. Faith No More – Surprise! You’re Dead
San Francisco menjadi kota kelahiran banyak band rock/metal legendaris, salah satunya adalah the genius Mike Patton and his band, Faith No More. Nope, I’m not gonna play that fukked-up song Easy (which honestly I even like that song), this time we’re gonna go with something much heavier.
The Real Thing/1989


12. Corrosion Of Conformity – Albatross
Di album ke-4 ini Pepper Keenan maju menggantikan Mike Dean sebagai lead vocalist dan berhasil memberikan nyawa baru di COC. Musik COC yang semula lebih thrashy, di album ini mereka lebih bluesy dan sludgy. My favorite COC album.
Deliverance/1994
~ Watch the video here


13. Rod Stewart – Maggie May

Single ini jauh sebelum Rod Stewart khilaf berduet dengan Bryan Adams dan Cher. Pada tahun perilisan, album ini popularitasnya bisa disejajarkan dengan rilisan dari The Beatles atau Simon and Garfunkel. Lagu karaoke favorit saya!
Every Picture Tells a Story/1971
~
Simak versi live Maggie May dibawakan oleh Rod Stewart saat masih bersama The Faces di tahun 1971 di sini (hey, ada Ron Wood!)


14. M83 – Run Into Flowers

Perancis adalah salah satu negara asal band-band elektronik handal (Air, Daft Punk, dll). Electronic, synth-rock, ambient, shoegaze, dream-pop, or whatever you wanna call it, this song continues to amaze me everytime. Goes well with acid.
Dead Cities, Red Seas & Lost Ghosts/2003


15. MuteMath – Typical
Band electro-alternative-rock ini agak mengingatkan saya pada gabungan antara The Police, Jane’s Addiction, ditambah kompleksitas modern dari Bloc Party. Typical merupakan single yang memorable dengan intro gitar yang kuat disusul gebukan drum yang unik.
MuteMath/2006


16. The Prodigy – Voodoo People

Di antara pesaing-pesaingnya di akhir tahun 90-an seperti The Chemical Brothers, Fatboy Slim, dan The Crystal Method, The Prodigy masih tetap menjadi jagoan saya. Konser The Prodigy di Jakarta masih menjadi konser lokal favorit saya. Dan Voodoo People masih menjadi salah satu lagu pengusir bosan saya yang paling efektif.
Music For The Jilted Generation/1994
~ Simak videoklipnya yang ber-setting Jamaika di sini

17. Foo Fighters – Everlong
Apabila ada pertanyaan “Kalau kamu bisa reinkarnasi, kamu ingin menjadi siapa?”, jawaban saya adalah “Dave Grohl!”. Dia berjasa di Nirvana, Foo Fighters, Probot, Queens of The Stone Age, Killing Joke, Them Crooked Vultures, …ada yang kelewat? Single dan album ini sekaligus menjadi yang terbaik sejauh ini.
The Colour And The Shape/1997


18. Prong – Rude Awakening
Tommy Victor at his best. Prong dianggap “tidak menjual” karena album Rude Awakening tidak memenuhi target penjualan dari label. Band ini cukup underrated, padahal mereka sangat potensial untuk bisa sebesar Pantera dan Rob Zombie. Mismanaged.
Rude Awakening/1996
~ Watch the official music video here

19. Kvelertak – Mjød
Like I said, favourite band in the moment.
Kvelertak/2010


20 Komunal – Manusia Baja

Hitam Semesta saya beri nilai 8,5 dari 10 untuk kategori album metal yang baik. Band stoner rock Bandung ini cukup berhasil memasukkan detail-detail esensial pada albumnya. Riff bluesy, country-ish, lengkap dengan harmonika, cowbell, dan gitar akustik.
Hitam Semesta/2008


21. Sick Of It All – Scratch The Surface
Siapa yang bisa melupakan komando Lou Koller untuk membuat Wall of Death di dalam mosh pit di setiap konser SOIA? Momen paling memorable juga bagi saya saat SOIA konser di Jakarta dan pada saat melakukan Wall of Death saya melihat wajah gitaris saya, Ricky, memerah bahagia dengan senyum lebar dari kuping ke kuping sebelum saya ‘hajar’ dia hahaha…
Scratch The Surface/1994
~ Simak videoklip nan beringas dari SOIA khas NYHC di sini


22. Baroness – Rays On Pinion

Band sludge metal progresif yang mampu membedakan dirinya dengan band lain seperti Mastodon dan High On Fire. Secara sepaket baik itu materi lagu, artwok, dan appearance, band inilah salah satu representasi modern American metal. Relapse Records memang gudangnya band metal bagus.
Red Album/2007


23. Mötley Crüe – Kickstart My Heart
Sejak tahun 1981, Mötley Crüe selalu memiliki hit singles dan multi-platinum albums setiap 2 tahun sekali. Album Dr. Feelgood menurut saya merupakan album terakhir mereka sebelum akhirnya menurun grafik performa mereka dari tahun ke tahun setelahnya. Dari seribu near-death experience Nikki Sixx, Kickstart My Heart merupakan yang paling sukses dijadikan lagu.
Dr. Feelgood/1989
~ Tonton videoklip ketika Nikki Sixx masih kurus dan belum latah menggunakan boots New Rock di sini


24. Motörhead – Ace of Spades

Motörhead tidak pernah ingkar janji untuk selalu nge-rock dari album ke album. Ace of Spades adalah salah satu lagu heavy metal terbaik sepanjang masa. An ass-kicking, face-punching, bone-crushing, gut-stabbing song. Lemmy is god.
Ace of Spades/1980
~ Tonton bootleg Lemmy, Slash, K.K. Downing & Dave Grohl membawakan Ace of Spades di Golden Gods Awards, 2010, di sini


25. Slayer – God Send Death

Why? Cause it’s fukkin Slayerrrrrghhhh!!!!!
God Hates Us All/2001

____________________

Catatan: Selain berprofesi sebagai penyiar di Gen FM, Jakarta, merupakan salah satu pemilik dari toko Howling Wolf, Sammy adalah juga pemain bas di Seringai. Betul sekali, Sammy adalah figur paling tampan di Seringai (aw!).

____________________

:: If you wanna listen to the songs, go to Big Audio Dynamite on your right and pick the playlist ::

Upcoming shows/exhibitions*:

– September 01, 2010: Muhammad Marzuki (a.k.a. Kill the DJ, founder of Jogja Hip-Hop Foundation)
– September 08, 2010: WHAM! BANG! YOU’RE DEAD, MAN! ~ First anniversary edition of The Block Rockin’ Beats
– September 15, 2010: Jimi Multazham (vocalist of The Upstairs and Morfem, radio announcer of Trax FM)
– September 22, 2010: Santi YZ (manager of Koil, senior account executive Rolling Stone Indonesia)
– September 29, 2010: Dewa Palguna (mantan hakim Mahkamah Konstitusi, pelaku seni)
And more exhibitions in October/November by Veroland, Alfred Pasifico, Nasta Sutardjo, Mian Tiara, Belinda Kazanci, Samack, Oppie Andaresta, etc

See y’all again next Wednesday!

Boozed, Broozed, and Broken-boned,
RUDOLF DETHU

*subject to change
____________________

The Block Rockin’ Beats
Curator: Rudolf Dethu
Every Wednesday, 8 – 10 PM
The Beat Radio Plus – Bali, 98.5 FM

120 minutes of cock-melting tunes.
No bullcrap.
Zero horse shit.
Rad-ass rebel without a pause.

Shut up and slamdance!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Picture of Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top