search
Rudolf Dethu - photo by @viarms

About

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Versi Bahasa Indonesia silakan klik di siniThe melodic punk outfit from Yogyakarta, Endank Soekamti, have just picked "Semoga Kau di Neraka" as their second single. Not only the is the title pretty in your face (it means "wish you were in hell"), but the circumstances as to why it was chosen are a little unusual. They conducted a poll on social network sites such as Facebook and Twitter, hoping to gauge which song was considered the best to be the second single. And viola... As the second single, "Semoga Kau di Neraka", has also made an impact on the ring back tone sales, featuring even higher than their first single, "Audisi". So far Endank Soekamti has released 4 full-length albums. The first one, Kelas 1, was released in 2002 with help from Pongky Jikustik and Tony traX. The second, Pejantan Tambun, in 2005, and third, SSSTTT!!, in 2007, were both released under Warner Music Indonesia. In 2008 at the same time they quit from Warner, they started their own online radio: Soekamti FM. In 2010 they joined the Nagaswara label and in May released their fourth album, soekamti.com. A few days ago they finally decided to use "Semoga Kau di Neraka" as their second single. Watch them live on Dec 19 in 1000 Bands concert in Cibubur. Or stay tune with what they are doing via http://soekamti.com
Tonite! Wednesday, December 15, 2010; 8-10 PMR-n-R Exhibition [mini version]: LECIRMelodicpunk & Meat Beat Manifesto:: Introduction, playlist, and photo, written and handpicked by Lecir Himself :: Saat pertama kali Rudolf Dethu meminta saya untuk terlibat dalam The Block Rockin' Beats untuk ikut berpartisipasi (dan bukan hanya sebagai pemutar CD di radio), saya tentu saja sangat merasa senang dan merasa terhormat. Saya sering berbeda pendapat dengan Dethu. Utamanya tentang melodicpunk juga Fat Mike (NOFX) yang sering disebutnya sebagai sosok fasis. Ya, di situs jejaring sosial macam Twitter kita memang sering berdebat tentang melodicpunk yang tidak fashionable. Tapi Dethu adalah seorang yang fair dan bisa menghargai perbedaan pendapat. Saya bukanlah seorang pembuat mixtape yang baik. Well, karena memang tidak pernah bikin sebelumnya! Haha... Maka dari itu saya akan berusaha merangkai lagu-lagu di dalam playlist ini sesuai dengan selera saya saja! Selamat menikmati! ♪♬♫ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Versi Bahasa Indonesia silakan klik di siniLike it or not, you have to agree with the power of Twitter---or social network, at least. Look what happened with Maroon 5. They are scheduled to play in Jakarta on April 27, 2011. Java Musikindo, the promoter, started promoting the concert a month ago and opened the sale of presale tickets on Sunday, Dec 5; although the information about the presale tickets day was only published on Twitter and a few big banners ads, the 6000 tickets were sold out in less than 10 hours! A similar thing happened a few months earlier, Java Musikindo sold presale tickets of Pitbull, and 4,400 of them sold out in less than 24 hours. As with Maroon 5, Java Musikindo only promoted the presale tickets via Twitter, and it worked really well. Who would've thought that Pitbull would get that awesome response from the public? Java Musikindo is also using this strategy for the upcoming Deftones gig, scheduled to play in Jakarta on Feb 8. Their presale tickets were sold on Nov 27, a few months before the gig. Although no proper data is published as to how many tickets were sold, if we look from the Twitter time line obviously the Deftones concert has created a lot of hype on that web platform. Earlier in October, JavaRockin'Land already proved how effective this Twitter marketing can be. By creating its own account which people can follow and know what's going on minute by minute with JavaRockin'Land (e.g. are Smashing Pumpkins confirmed to play? When are the presale tickets on sale?). The gig itself ended up a massive success: Almost 50,000 people came to witness the biggest rock concert in South East Asia. Maybe not all because of Twitter, but there's no doubt that Twitter played a major role here. Yes mister, the super power of Twitter!
DOMESTIC GROOVE ~ Celeb's Chosen Seven is my biweekly column in The Beat (Jakarta) mag. Basically it's an interview via e-mail which focuses on small, intimate, domestic stuff; what Indonesia's public figures are really into, musically speaking. For the seventh edition I went upclose-and-personal with Henry Foundation.
Manusia serigala bertebaran di sekitar kita. Sepertinya ungkapan tersebut tepat untuk menggambarkan fenomena yang kian kerap terungkap di negeri Ini. Coba kita kilas balik, tentu masih lekat di ingatan kejadian memalukan sekaligus menyedihkan dimana perempuan yang menjadi korban: Syekh Puji (praktek pedofilia, menikahi gadis di bawah umur), A'a Gym (poligami sumbang, ingkar janji), Anand Krishna (pelecehan seksual), serta yang terbaru Zainuddin MZ (pelecehan seksual).
Here comes Indonesia's scariest band: Kelelawar Malam. Featuring Sayiba Von Terkutuk (vocals, guitar), Deta Beringas (bass, vocals), Fahri Al-Maut (guitar, backing vocals), and Apin Kiamat (drums), was released their debut album, Kelelawar Malam. The album consists of 12 songs with the central theme of horror stories and urban legends, and dabbles around punk rock, heavy metal, stoner rock, ballads, and delta blues. The band was founded in 2008 due to Sayiba and Deta's dual obsession with the American horror-punk band the Misfits, and their love of Indonesian horror b-movies. Sayiba then wrote the lyrics and Deta did the artwork. Stay connected with the living dead here: www.myspace.com/kelelawarmalam.com
Bali Creative Festival Street Performance Today, Friday, December 03, 2010; 3-6.30 PM Art Center, Denpasar - BaliBHC recognizes that Hiphop culture is NOT the commercialized corporate rap business which exploits the culture and its artists for profit. BHC is strongly against this exploitation. BHC adheres to the true Hiphop principles of PEACE, UNITY, POSITIVITY, CREATIVITY and ELEVATION of MIND, BODY, SPIRIT and SKILL. BHC acknowledges Hiphop culture as a powerful tool that can be used for self-development, economic empowerment and social change, and promotes Hiphop as such.
Bali Creative Festival Perayaan potensi terbaik insan kreatif Bali 3-6 Desember 2010, 10.00-22.00 Art Centre, Denpasar...Bali Creative Festival bukan sekadar perayaan kreatifitas. Pelaksanaannya di Bali merupakan simbolik dari kehidupan dinamis dua dunia: Kehidupan masa lalu yang dicirikan dengan tradisi dan budaya yang kaya nilai-nilai dan kehidupan modern yang penuh dinamika yang menjadi pintu bagi dunia internasional. Hal ini sangat penting bagi insan kreatif Indonesia untuk mengapresiasi, belajar dan terinspirasi dalam iklim kehidupan yang penuh dinamika sebagaimana kita temui di Bali...
Bali Creative Festival Perayaan potensi terbaik insan kreatif Bali 3-6 Desember 2010, 10.00-22.00 Art Centre, Denpasar...Bali Creative Festival bukan sekadar perayaan kreatifitas. Pelaksanaannya di Bali merupakan simbolik dari kehidupan dinamis dua dunia: Kehidupan masa lalu yang dicirikan dengan tradisi dan budaya yang kaya nilai-nilai dan kehidupan modern yang penuh dinamika yang menjadi pintu bagi dunia internasional. Hal ini sangat penting bagi insan kreatif Indonesia untuk mengapresiasi, belajar dan terinspirasi dalam iklim kehidupan yang penuh dinamika sebagaimana kita temui di Bali... → Rincian acara & jam ada di halaman utama.
Tonite! Wednesday, 2010; 8-10 PMR-n-R Exhibition [mini version]: OPPIE ANDARESTATemple of Everlasting Light:: Introduction and playlist, written and handpicked by Oppie Herself :: Perjalanan karir musik saya sebagai penyanyi dan pencipta lagu di awali dengan terdamparnya saya di sebuah tempat di jalan Potlot 14 di awal 90an. Pada saat itu teman-teman saya yang sebagian besar rocker (Pay, Bimbim, Bongkie) sedang seru-serunya mendengarkan Whitesnake, Led Zeppelin, dll. Saya yang baru lulus SMA dan memainkan jazz fussion bersama Indra (yang kemudian bergabung dgn Slank), Ronald (mantan Gigi), Marshal (Ada band) mau tak mau mendengarkan musik rock setiap hari dengan cukup intens. Apalagi kemudian saya, Bimbim, dan Pay sempat membentuk grup band yang membawakan lagu-lagu rock dari Heart, Starship, Whitesnake, dll. Lalu satu malam saat kami nongkrong sambil mendengarkan Bimbim yang tahu keinginan saya untuk menjadi penyanyi bilang, " Kalau mau jadi penyanyi, jadilah penyanyi yang menciptakan lagu sendiri. Penyanyi yang punya sikap/pesan." Kemudian Pay datang dengan membawa album pertama Tracy Chapman, penyanyi perempuan kulit hitam, yang lagunya berlirik menggigit. Tracy bukan "a girl with sexy look". Bisa dibilang Tracy Chapman adalah role model saya dalam bermusik. Saya mendengarkan berbagai jenis musik. Tapi saya selalu tertarik untuk mendengarkan dan belajar dari musisi perempuan lainnya yang bisa memainkan instrumen, menciptakan lagu, dan punya sikap/pesan kuat di karya mereka. Berikut adalah lagu/musik yang yang juga memberi inspirasi saya bermusik, musik yang membuat saya joget di atas pool table atau nyebur ke swimming pool, musik yang membantu saya tetap waras, musik yang saya putar di awal hari saya, yang saya putar di ujung hari saya, yang saya dengar saat saya PMS, musik/lagu yang biasa saya dan teman-teman nyanyikan sampai suara saya habis... ♪♬♫ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Bali Creative Festival Perayaan potensi terbaik insan kreatif Bali 3-6 Desember 2010, 10.00-22.00 Art Centre, Denpasar ...Bali Creative Festival bukan sekadar perayaan kreatifitas. Pelaksanaannya di Bali merupakan simbolik dari kehidupan dinamis dua dunia: Kehidupan masa lalu yang dicirikan dengan tradisi dan budaya yang kaya nilai-nilai dan kehidupan modern yang penuh dinamika yang menjadi pintu bagi dunia internasional. Hal ini sangat penting bagi insan kreatif Indonesia untuk mengapresiasi, belajar dan terinspirasi dalam iklim kehidupan yang penuh dinamika sebagaimana kita temui di Bali... → Rincian acara & jam ada di halaman utama.
Tonite! Wednesday, November 24, 2010; 8-10 PMR-n-R Exhibition [mini version]: MIAN TIARAA Journey:: Introduction, playlist and photo, written and handpicked by Tiara herself :: Let's pack our stuff, we're going on a trip, visiting places, travel through time and space. But first, bring what you need. Put them in your backpacks. Make sure all is checked. We might have to give up what we have and trade them with things along the road. Because that's a road trip is all about. No expectations, only excitements. Everything is random. We will not have the knowledge to see what is going to happen. We just have to experience it. Here's a little something to add something to your life. Now, let's get lost. ♪♬ ♫ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
DOMESTIC GROOVE ~ Celeb's Chosen Seven is my biweekly column in The Beat (Jakarta) mag. Basically it's an interview via e-mail which focuses on small, intimate, domestic stuff; what Indonesia's public figures are really into, musically speaking. For the sixth edition I went upclose-and-personal with Lani Leyli.
Tonite! Wednesday, November 17, 2010; 8-10 PMR-n-R Exhibition [mini version]: BONNY SIDHARTAMy Playlust---Nothin' but a Nosebleed, Helleluyah!:: Introduction and playlist, written and handpicked by Bonny Himself :: ...Well, ketika ditodong Gus Cuk a.k.a. Dethu untuk mengisi program The Block Rockin' Beats jujur agak kaget plus bingung; kaget kenapa gue bisa diajak (tengkyu Gus) dan bingung mau mengisi playlist apa ketika sadar waktu tinggal sehari lagi---sementara gue belom bikin playlist apa-apa... hehehe... Bingung! Ya, bingung, karena belakangan mayoritas musik yang keluar masuk kuping dan kepala gue mayoritas didominasi musik-musik berdaya ledak tinggi dan terlalu monoton untuk orang lain (walaupun tidak semonoton SURGA). Dan maafkan sebelumnya kalau playlust yang gue buat ini kurang cocok untuk didengarkan di kala malam... Btw, lagu-lagu yang gue pilih sekarang ini kebetulan lagu-lagu yang ada di dalam iPod gue, jadi gak semuanya ada kedekatan emosional sama gua, hanya sekedar suka ajah (sorry yah Thu, gue mengakui kalo gue pemalas). Dan maaf juga dalam pemilihan playlust ini gue dalam keadaan 100 persen SADAR... Sekali lagi maaf. But, hey, fuck that! Ini giliran gue, jadi suka atau gak suka, selamat menikmati! \m/ HAIL \m/ ♪♫♬ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Indonesian version please click hereA few weeks ago, the biggest punk rock band in Indonesia, Superman Is Dead, reached a significant record: One million fans on Facebook. This phenomenon is considered even more impressive due to the lack of SID's appearances on television, proving that plenty of block-rockin' concerts and a little word of mouth is all it takes for succes on this scale. JRX, the drummer and spokesman for the band stated that their interaction with outSIDers/Lady Rose (their special name for the fans) is not always about the music or promoting their current activities. Sometimes discussing humanities and ecology---in a few case the discussion can get very heated. "But that's the beauty of it," he added. According to JRX, Bobby Kool (vocal, guitar), and Eka Rock (bass, backing vocal) the Facebook succes only goes to show that television is not everything, and that you don't need to move to Jakarta (a.k.a. the centre of Indonesia's entertainment industry) to find stardom. There's no such thing as "Jakartacentric". And their intense and caring relationship with fans on Facebook has proven their theory. Stay connected with Superman Is Dead by checking out their website: www.supermanisdead.net or search them on Facebook, of course.
Edition: October 27, 2010Rock-n-Roll Exhibition: BELINDA KAZANCIFemme Voices Extraordinaire:: Playlist, intro, song descriptions, and (most) photos, written and handpicked by Belinda Herself ::I recorded a song called, I Fall to Pieces, and I was in a car wreck. Now I'm worried because I have a brand-new record, and it's called Crazy!~ Patsy Cline When you write, as an artist, you do it to capture and hold a chapter of your life in the palm of your hand. Every lyric, every melody, every spark of idea, has a life of its own.A It comes from experiencing love, anger, joy, pain, heartache, loss, all those emotions that make us human. When a song is born it becomes a part of you, and every time you hear it you get to relive that same moment over again. Throughout history, there have been so many extraordinary female artists who have made a tremendous impact on humanity. I chose this selection of songs and artists because each and every one of them has inspired me throughout my personal musical journey and continues to every day. This playlist is for all those extraordinary women who have chosen to be naked to the world and allow the public to see into them. This takes more courage than one can ever imagine. Peace & Delight, Belinda *Echocell*
Mencabut alat kemaluan sesaat sebelum ejakulasi alias coitus interruptus ternyata, dahulu kala, pernah bermakna serupa dengan "pemakzulan". Karena pada dasarnya, 'azl (bahasa Arab), berarti mencabut. Entah mencabut seseorang dari tanah airnya (mengasingkan) entah mencabut penis dari vagina. Silakan baca argumen Qaris Tajudin di halaman dalam, ketika ia mencoba memberi sudut pandang berbeda terhadap tulisan Saidi A. Xinnalecky di edisi Tempo sebelumnya: Hikayat Pemakzulan.
Tonite! Wednesday, November 10, 2010; 8-10 PMR-n-R Exhibition [mini version]: SAMACKThe Self-Destrukt Hit List:: Introduction, playlist and photos, written and handpicked by Samack Himself :: Terus terang, ternyata tidak mudah bikin list yang berisi singel-singel favorit dari bermacam band. Setidaknya itu berlaku bagi saya, yang cenderung lebih mengapresiasi sepaket album daripada butiran lagu. Jika saya malas dan putus asa, mungkin list ini akan berisi semua lagu dari tiga album awal Metallica, atau semua lagu dari album The Wall-nya Pink Floyd, atau semua track yang ada di Mellon Collie and The Infinite Sadness-nya Smashing Pumpkins. Tapi syukurlah hal itu tidak saya lakukan, karena pasti dianggap menyebalkan di mata sang empunya program ini... Akhirnya, saya sempatkan membongkar file dan rak untuk mencari (kembali) lagu-lagu yang saya suka dan gilai selama hidup saya ini. Proses hunting lagu ini saya lakukan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jadi saya yakin pasti ada beberapa lagu yang luput dari memori dan pantauan. Tapi biarlah. Saya coba trik sederhana; konon jika hunting dimulai dari band favorit, lalu menuju ke album favorit, biasanya akan sampai pada satu lagu yang paling favorit juga. And it really works for me. Hasilnya sekarang ada 33 lagu yang saya susun secara acak---kecuali lagu pertama dan terakhir yang saya desain supaya tampak seperti 'live', haha... Beberapa lagu memang memiliki histori dan cerita spesial, sebagian lagi saya pilih karena musiknya emang keren aja dan bikin saya bersemangat. Oya, list lagu ini kebanyakan emang cadas dan 90an sih---tapi selalu ada ruang kok bagi lagu-lagu yang pop dan lembut, dari jaman lawas maupun era kekinian. Sekalipun saya saya cukup terbuka pada segala jenis musik, toh saya masih bangga menyebut diri saya sebagai seorang metalhead. Eits, metalhead?! By the way, saya mungkin orang yang paling durhaka pada root metal. Sebab, sejujurnya saya tidak pernah benar-benar terpukau pada Sabbath, Motörhead atau Slayer yang sering diagung-agungkan oleh banyak kawan saya itu. Jadi tiga band supermetal itu tidak ada dalam list ini. Jadi silakan menggugat kadar ke-metal-an saya hari ini... Well, menyusun list seperti ini ternyata menyenangkan dan seperti berbagi pengalaman. Duh, rasanya sebentar lagi saya akan kecanduan untuk menyusun list atau malah nekat bikin mixtape. Tapi please, jangan tanyakan lagi apa playlist saya ketika menyusun list ini...Plug. Play. Enjoy.♪♬ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Rudolf Dethu - photo by @viarms

About

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

rudolfdethu

Scroll to Top